Baca Juga: Pengamat Politik, Hendri Satrio : Hanya Pecinta KKN yang Ingin Jokowi 3 Periode
Kemudian ia menjelaskan, beberapa peristiwa terkait penembakan enam laskar FPI dan hal ini ditandai saat dia ditahan pada 12 Desember 2020 lalu. Tak lama, Diaz Hendropriyono mengunggah cuitan yang cukup mengejutkan.
HRS juga membeberkan isi cuitan tersebut. 'Sampai ketemu di 2026' tulis Diaz Hendropriyono dalam cuitannya saat itu.
"Salah satu Staf Presiden bidang Intelijen, Diaz Hendropriyono yang diduga kuat terlibat dalam Pembantaian 6 Laskar Pengawal saya pada tanggal 7 Desember 2020, langsung memposting pesan singkat dalam akun Instagram dan Twitter resminya dengan bunyi 'Sampai Ketemu di 2026' Ini isyarat jelas tentang rencana mengkandangkan saya," ungkapnya.
Lebih jauh, HRS menuding Diaz Hendropriyono terlibat dalam kasus penembakan enam laskar FPI.
"Diaz sebagaimana ayahnya AM Hendropriyono masih belum puas dengan pembantaian 6 Laskar Pengawal saya, sehingga masih terus mengejar agar saya dihukum berat," jelasnya.
Diketahui dalam sidang itu hadir juga dua terdakwa lainnya yaitu Direktur Utama RS UMMI Bogor dr. Andi Tatat dan menantu HRS, Hanif Alatas yang menjalani sidang dengan agenda serupa.***