Dadang yang hadir di tengah-tengah para petani itu turut mengapresiasi semangat Nenek Eti karena menjadi inspirasi bagi para pemuda dan pemudi di Kabupaten Bandung, khususnya dalam pengembangan kopi wanoja.
Di sisi lain, Dadang pun menyatakan pihaknya akan tetap konsisten untuk membantu para petani.
"Ketika panen raya harga turun, pemerintah harus hadir dan akan memberikan subsidi," katanya.
Di tempat sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A Tisna Umaran menyatakan, pengembangan kopi yang dikelola Kelompok Tani Wanoja itu sebagai konsep pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Baca Juga: HRS Sebut Kerumunan Lebih Jahat Dari Kasus Korupsi, Refly Harun : Tuntutan dari JPU Tidak Logis
Ketika program itu digulirkan pemerintah dan masyarakat mendapatkan keuntungan, mereka akan terus mengikuti pertanian kopi.
"Bibit kopi yang ditanam pun harus bersertifikat," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Bandung pun terus mengembangkan perluasan lahan pertanian kopi untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
Setelah pemerintah menyediakan bibit kopi, katanya, karena pertanian kopi menguntungkan, sehingga masyarakat juga beli sendiri kopi tersebut.***