LBP Sebut Indonesia Bisa Hemat Rp 300 Triliun, Christ Wamea: Bicara Hemat Tapi Utang Menggunung

- 16 Juni 2021, 09:44 WIB
Tokoh Papua Christ Wamea.
Tokoh Papua Christ Wamea. //Twitter/@PutraWadapi/

GALAMEDIA - Tokoh Papua, Christ Wamea baru-baru ini mengkritik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP).

Christ mengatakan sejak berkuasa rezim saat ini selalu bicara tentang penghematan dana triliunan rupiah.

Namun nyatanya, menurut Christ Wamea kian hari utang negara semakin mengunung.

"Semenjak rezim ini berkuasa selalu bicara bisa menghemat sekian triliun tapi kenyataannya utang menggunung," cuitnya seperti dilansir Galamedia dari akun Twitter @PutraWadapi, Rabu (16 Juni 2021).

Baca Juga: ARMY Harus Tahu! di Negara Ini Ternyata Gak Bisa Mencicipi 'BTS Meal' dan Coca Cola, Kok Bisa?

Sebelumnya LBP mengatakan Indonesia bisa menghemat Rp 300 triliun jika memproduksi alat kesehatan di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers virtual Upaya Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Bidang Alat Kesehatan di Jakarta, Selasa (15 Juni 2021).

LBP menyinggung kebijakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan undang-undang agar pengadaan alat kesehatan tidak boleh impor dan harus diproduksi di dalam negeri.

Baca Juga: Soroti PPN Sembako, Said Didu Usul: Semua Bahan Pokok Impor Dikenai Cukai dan PPN!

Menurut LBP Indonesia sudah mengikuti langkah tersebut, apalagi Jokowi sudah meminta agar tak ada lagi impor alat kesehatan (alkes).

“Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebaiknya sudah mulai memperhatikan hal ini karena presiden sudah meminta juga ada perbaikan UU kita mengenai alkes ini.”

Luhut menyebut serapan belanja pemerintah untuk produk dalam negeri cukup rendah dibandingkan impor, khususnya belanja kesehatan.

Baca Juga: Segera Melepas Masa Lajang, Intip 5 Sumber Kekayaan Lesti Kejora, Sekali Manggung Dibayar Segini Lho!

Salah satunya untuk belanja alat kesehatan yang tercatat di data belanja alkes melalui e-katalog periode 1 Mei 2020 dan 11 Juni 2021. Hingga Juni 2021, pemesanan alkes lokal sebesar Rp2,9 triliun dan alkes impor Rp12,5 triliun.

Luhut mengungkapkan  perlu aksi afirmatif oleh pemerintah guna meningkatkan belanja alat kesehatan dalam negeri.

Salah satu yang dilakukan pemerintah yaitu belanja minimal alkes lokal sebesar Rp 65 triliun.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x