Khawatir Terjadi Tsunami Mirip di Palu, Kepala BMKG Minta Warga Maluku Tetap Waspada

- 16 Juni 2021, 17:43 WIB
Tsunami Palu yang menghantam pesisir teluk Palu 2018 silam
Tsunami Palu yang menghantam pesisir teluk Palu 2018 silam /UGM telah menemukan alat pendeteksi dini tsunami/Foto: Kementrian Kominfo

GALAMEDIA - Tsunami berpotensi terjadi di pesisir Pantai Japutih, Maluku Tengah, usai terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6 disertai gempa susulan sebanyak 13 kali.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, masih banyak gempa susulan yang terjadi pascagempa bumi berkekuatan magnitudo 6 yang mengguncang wilayah Maluku.

"Hingga pukul 13.35 WIB, hasil monitoring BMKG telah mencatat adanya 13 kali gempa susulan dengan magnito terbesar (M) 3,5. Oleh karena itu rekomendasi kami kepada masyarakat terutama di wilayah pantai, wilayah sepanjang Pantai Japutih, Kabupaten Maluku Tengah di Pulau Seram perlu untuk waspada terhadap gempa bumi susulan dan potensi tsunami akibat longsor ke laut ataupun longsor pada tebing di bawah laut," ujar Dwikorita dalam keterangannya, Rabu, 16 Juni 2021.

Ia pun mengungkapkan wilayah Maluku Tengah pernah punya sejarah terjadi tsunami akibat longsoran di bawah laut.

Baca Juga: Dokter Cantik Ini Ungkap Drastisnya Lonjakan Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

"Dikhawatirkan masih berpotensi terjadinya tsunami di bawah laut akibat tebing yang longsor," tegasnya.

"Maka masyarakat diminta apabila nanti merasakan guncangan gempa menjauhi pantai, menjauhi batas kuning, batas kuning adalah batas waspada. Menjauhi pantai menuju tempat yang lebih tinggi, berjaga-jaga apabila kemungkinan tsunami terjadi akibat guncangan gempa berikutnya atau gempa susulan, tanpa harus menunggu peringatan dini BMKG," lanjutnya.

Disebutkan, BMKG dan negara maju seperti Jepang hanya memiliki peringatan dini tsunami yang terjadi akibat gempat tektonik. Sementara itu belum ada alat peringatan dini tsunami yang terjadi akibat longsor di bawah laut.

"Jadi sebetulnya wilayah ini (Maluku Tengah) secara khusus dipantau oleh BMKG dan kami khawatirkan dari sejarah itu kan sudah sering terjadi tsunami, dan bisa saja tsunaminya itu non tektonik, bukan akibat gempa," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x