Istri Bupati Subang Terpaksa Jalani Isolasi Mandiri, RSUD Ciereng Tak Sanggup Menampung Pasien

- 16 Juni 2021, 17:55 WIB
Salah satu peti mati yang baru selesai dibuat, langsung diambil oleh kecamatan yang warganya meninggal karena Covid-19./Dally Kardilan/Galamedia
Salah satu peti mati yang baru selesai dibuat, langsung diambil oleh kecamatan yang warganya meninggal karena Covid-19./Dally Kardilan/Galamedia /

"Alhamdulillah sejak semalam sudah ada yang diambil untuk yang meninggal dunia dan ini berkat kepedulian dari Bank Subang yang mau berswadaya," kata anggota Satgas Covid-19 Kabupaten yang juga Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Subang, Tarkimanudin.

Baca Juga: Dokter Cantik Ini Ungkap Drastisnya Lonjakan Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

Menurutnya, penggunaan peti mati bukanlah suatu keharusan hanya menjaga agar jasad utuh dan tidak berdampak negatif.

Mantan Koordinator Tim Rekasi Cepat (TRC), Abi Tommy Hidayat mengatakan, di sebagian rumah sakit DKI Jakarta sudah tidak memakai peti mati. Tetapi bila memang ada lebih baik menggunakannya.

"Jangan sampai menjadi suatu keharusan tetapi tidak menggunakan SOP yang benar hingga keamanan penularan terabaikan," kata dia.

Baca Juga: Khawatir Terjadi Tsunami Mirip di Palu, Kepala BMKG Minta Warga Maluku Tetap Waspada

“Yang perlu dijaga adalah rembesan cairan dari tubuh dan diperlukan proses dengan segera, terkecuali bila di rumah sakit memiliki tempat pendingin jenazah untuk menghidari pembusukan," jelasnya.

Direktur Bank Subang, H. Anton Abdul Rosyd yang dihubungi terpisah membenarkan kalau pihaknya telah memesan dan membuatkan untuk sementara sebanyak 20 peti mati. Dana yang digunakan merupakan swadaya demi kemanusiaan.

"Bantuan itu bukan kali ini saja, tetapi tahun sebelumnya kita berikan sebanyak 25 peti mati ditambah pembuatan masker kain sebanyak 10 ribu pcs," kata Anton.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x