Guru dan Tenaga Kependidikan di Kota Cimahi Wajib WFH 75%

- 17 Juni 2021, 08:09 WIB
Foto: Ilustrasi work from home (WFH)
Foto: Ilustrasi work from home (WFH) /Gisela//pixabay/umeridrisi



GALAMEDIA - Pemerintah Kota Cimahi mewajibkan Work From Home (WFH) 50 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN) selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang berlaku 15-28 Juni 2021.

Ketentuan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Kota Cimahi No.68 tahun 2021 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Pada Pemerintah Daerah Kota Cimahi Periode 15-28 Juni 2021.

Pembagian sistem WFH diatur masing-masing perangkat daerah yang wajib dilaporkan ke Badan Kepegawaian dan Pengelola Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Cimahi.

Baca Juga: Italia vs Swiss, Kemenangan Gli Azzurri Dibayar Mahal, Chiellini Cedera Paha

Hal itu ditindaklanjuti dengan surat BKPSDMD Kota Cimahi kepada perangkat daerah di Pemkot Cimahi.

Berbeda dengan perangkat daerah di Pemkot Cimahi, para guru dan tenaga kependidikan lainnya wajib menerapkan sistem WFH 75% dan sisanya 25% bertugas di satuan pendidikan (work from office/WFO).

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono.

"Untuk ASN di Disdik WFH 50% dan WFO 50%, untuk sekolah WFO 25% dan sisanya bekerja di rumah," katanya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 17 Juni 2021: Alya-Bu Farah Siapkan Rencana Baru, Dewa Terjebak

Pihaknya melihat perkembangan kasus Covid-19 pada kalangan siswa dan guru terus bertambah.

Dari proses tracing dan tracking yang dilakukan, hampir semua warga di lingkungan sekolah yang terpapar  bukan berasal dari pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) tahap I dan II.

"Kami yakin ini bukan dampak dari pelaksanaan simulasi PTM tahap I ataupun tahap II," ujarnya.

Selain itu, kegiatan di luar Simulasi PTM dikhawatirkan bisa memicu penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Resmi, Musim Depan Sergio Ramos Tak Lagi Berseragam Real Madrid

"Setelah simulasi PTM kan dilanjutkan dengan penilaian akhir tahun (PAT), disitu ada muncul kasusnya sehingga khawatir ada penularan. Akhirnya diputuskan semua sekolah di Cimahi WFO diturunkan jadi 25 persen," ucapnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x