Wuhan Diobok-obok Terkait Asal Corona, Ilmuwan China Sebut Penyelidikan Kini Harus Beralih ke Amerika

- 17 Juni 2021, 12:50 WIB
Foto Ilustrasi Kota Wuhan Tiongkok.*
Foto Ilustrasi Kota Wuhan Tiongkok.* /PIXABAY/jackmac34/patrick_L

GALAMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan investigasi di Kota Wuhan, China terkait asal usul Covid-19.

Tim WHO tiba di China pada 14 Januari lalu dan mengunjungi beberapa tempat yang diduga menjadi sumber virus Covid-19.

Kendati sempat mencuat  Covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium di Kota Wuhan, investigasi nyatanya tidak memperoleh bukti kebenaran isu tersebut.

Baca Juga: Usai Berlatih Selama 6.000 jam, China Bakal Kirim 3 Astronot Pertama ke Luar Angkasa

Setelah tim WHO mengunjungi Institut Virologi Wuhan, mereka menyangkal teori kontroversial virus corona berasal dari kebocoran laboratorium atau dibuat para ilmuwan.

Penyelidikan juga dilakukan di pasar basah Huanan yang menjual ikan, daging, dan hewan liar.

Tim WHO menyebutkan, virus mungkin saja berpindah dari hewan ke manusia, tetapi mereka belum memiliki buktinya.

Baca Juga: Gara-gara Aksi Ronaldo Saham Coca Cola Merosot, Berikut Sejarah Coca-Cola Company di Industri Si Kulit Bundar

Seperti diketahui,  ada peran serta Amerika Serikat yang mendorong WHO agar dilakukan investigasi atau penyelidikan asal usul Covid-19 di China.

Beberapa waktu berselang setelah Wuhan ‘diobok-obok', keadaan kini berbalik. Seorang pakar senior China mengatakan Amerika Serikat harus menjadi prioritas dalam tahap penyelidikan selanjutnya terkait asal usul Covid-19.

Hal itu setelah sebuah penelitian menunjukkan virus bisa saja beredar di AS pada awal Desember 2019.

Baca Juga: Parodikan Aksi Geser Botol Coca Cola Ronaldo, Pelawak Ini Bikin Netizen Ngakak

Dilansir dari Antara, Kamis (17 Juni 2021) sebuah studi yang diterbitkan minggu ini oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), menunjukkan setidaknya tujuh orang di lima negara bagian AS terinfeksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, beberapa minggu sebelum kasus resmi pertama dilaporkan.

Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, kepada tabloid milik negara Global Times mengatakan perhatian sekarang harus beralih ke Amerika Serikat, yang lambat menguji pada tahap awal wabah, juga rumah bagi banyak laboratorium biologi.

Baca Juga: BTS Meal Sukses, McDonald's Luncurkan Kolaborasi Anyar BTS Melting Collection

“Semua mata pelajaran terkait senjata biologis yang dimiliki negara harus diawasi," kata Zeng.

Pada Rabu (16 Juni 2021), juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian juga angkat bicara.

"Sekarang jelas bahwa wabah Covid-19 memiliki banyak asal dan bahwa negara-negara lain harus bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Duniakatanya.

Asal usul pandemi telah menjadi sumber ketegangan politik antara China dan Amerika Serikat, dengan banyak fokus pada Institut Virologi Wuhan, kota tempat wabah pertama kali diidentifikasi pada akhir 2019.

Baca Juga: Jalan Sudirman-Thamrin Bakal Dibongkar, Tokoh Ini Tiba-tiba Suarakan 'Ayo Belajar ke China', Kenapa Ya?

Sebuah laporan laboratorium nasional pemerintah AS menyimpulkan masuk akal jika virus bocor dari laboratorium Wuhan.
Sebuah studi sebelumnya meningkatkan kemungkinan SARS-CoV-2 dapat beredar di Eropa pada awal September.

Tetapi para ahli mengatakan ini tidak berarti virus  tidak berasal dari China, di mana banyak virus corona mirip SARS telah ditemukan di negara tersebut.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x