"Misalnya dibuat unit-unit kecil yang disebar di beberapa titiik, yang melakukan proses vaksinasi kepada ratusan orang. Tidak terfokus pada satu tempat, walau besar tapi kapasitasnya harus disesuaikan agar tidak terjadi kerumunan," tuturnya.
Disinggung terkait dilakukan vaksinasi door to door, lanjutnya, hal tersebut terlalu merepotkan kecuali dilakukan kepada kelompok rentan khusus.
Selain itu, perlu diperhatikan terkait kondisi dan lingkungan rumah yang didatangi, apakah sudah steril dan lain sebagainya.
"Hemat saya untuk ke rumah-rumah cukup merepotkan karena banyak hal yang harus diperhatikan, termasuk potensi penularan. Kecuali bagi kelompok rentan khusus," ucapnya.
Ia menambahkan jika diperlukan, maka ditambah jumlah petugas dari penyelenggara untuk memantau warga, agar dapat mencegah kerumunan.
Serta memperbanyak pintu dan akses, dalam mengurangi terjadinya antrian warga yang hendak divaksin.
"Jadi waktu atau timingnya dibedakan, petugas ditambah dan pintunya diperbanyak. Ada jadwal masing-masing sehingga tidak terjadi kerumanan, walau kemungkinannya tidak selesai satu hari," tambahnya.***