Matahari Terbit Dari Arah Utara Disebut Tanda Kiamat, BMKG: Padahal itu Pelajaran Geografi Saat SMP

- 18 Juni 2021, 17:30 WIB
Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Koordinator bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. /Instagram.com/@daryonobmkg

Hal itu dikarenakan si perekam mengaku belum pernah melihat ada matahari yang ketika pagi hari sudah berada di arah utara.

Tak sampai disitu, si perekam juga mengaitkan matahari yang pada pagi hari itu dianggapnya telah terbit dari arah utara sebagai salah satu tanda kiamat.

Sementara itu, Daryono tampak tak sependapat dengan si perekam yang menyebut matahari terbit dari arah utara itu sebagai tanda kiamat.

Baca Juga: Heboh Video Matahari Terbit dari Arah Utara di Sulawesi Selatan, Begini Penjelasan BMKG

Menurut penuturannya, Daryono mengakui sangat sedih ketika fenomena tahunan gerak semu matahari (GSM) dikaitkan dengan tanda kiamat.

"Sedih, hal seperti ini sampai viral, sampai-sampai menyinggung kiamat segala," tuturnya.

Selain itu, Dayono menjelaskan terkait gerak semu matahari (GSM) yang merupakan fenomena alam biasa yang terjadi setiap tahunnya.

Gerak semu matahari (GSM) dikatakan Daryono merupakan fenomena alam biasa dimana matahari seperti bergeser ke utara dan selatan yang terjadi tiap tahun.

"Gerak semu matahari merupakan fenomena alam biasa dmn kedudukan Matahari spt bergeser ke utara dan selatan yg tjd tiap tahun," terangnya.

Daryono juga menjelaskan bahwa saat ini posisi matahari sedang bergeser ke arah utara, dan puncaknya akan terjadi pada tanggal 21 Juni 2021.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x