Komunitas Pecinta Lingkungan Eksis, Pemkab Bandung Pun Tak Berpangku Tangan

- 18 Juni 2021, 17:54 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat mencoba cator di rumah jabatan bupati Bandung di Soreang, Jumat, 18 Juni 2021.
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat mencoba cator di rumah jabatan bupati Bandung di Soreang, Jumat, 18 Juni 2021. /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan/

Selain masalah sampah, kata Kang DS, DLH juga ikut aktif dalam penanganan pandemi covid-19. Pada kesempatan itu, ia melaunching pendistribusian 5 unit beca bermotor (cator), untuk membantu kegiatan disinfeksi di desa-desa dengan status zona merah.

Baca Juga: Bantu Petani Desa Parakan Cikampek, bank bjb Cabang Karawang Salurkan KUR Pertanian dan Kredit Mesra

“Barusan saya launching 5 unit cator untuk disinfeksi. Terutama untuk desa-desa yang warganya banyak terpapar atau masuk dalam zona merah itu diprioritaskan. Nanti DLH akan berkoordinasi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan), untuk memetakan daerah dan rumah-rumah mana saja yang membutuhkan penyemprotan disinfektan,” kata Kang DS pula.

Kepala DLH Asep Kusumah menambahkan, pihaknya sudah melaksanakan pembangunan 12 titik TPS baru. Kemudian sebagai bentuk dukungan terhadap program 99 hari kerja Bupati Bandung khususnya dalam penanganan lingkungan, kader Bandung Bedas Bersih Sampah juga akan dilaunching.

“Kurang lebih ada 300 orang yang akan disebar di 31 kecamatan. Kader ini tugasnya mengedukasi warga yang membuang sampah di TPS liar. Bentuk edukasi ini beragam, seperti membantu masyarakat yang masih belum sadar mengelola sampah sejak dari rumah, juga penyebar luasan informasi terkait cara menangani sampah,” terang Kepala DLH.

Saat ini, titik layanan pengangkutan sampah sudah dilakukan di 24 kecamatan, walaupun dengan kemampuan armada yang tersedia tidak menjangkau sampai ke pelosok. Meski demikian, jelasnya, penanganan sampah dilakukan dengan dua pendekatan.

Baca Juga: Cegah Meluasnya Penyebaran Covid-19, Kota Cimahi 'Dihujani' Disinfektan

“Yaitu pendekatan darurat, dalam bentuk mengambil sampah dan dipindahkan ke TPA. Pendekatan lainnya adalah membangun sistem. Di mana setiap warga, harus mampu mengelola sampah sejak dari sumbernya, kemudian di tingkat komunal ada program bank sampah tematik dan program RW zero waste.

Kemudian di tingkat desa, beber Asep Kusumah, melalui Program Kampung Bersih dan Sehat (Bedas), di mana desa diintervensi untuk mampu memahami, mengenali, mengidentifikasi dan merumuskan sesuai kewenangan tanggung jawabnya, untuk memelihara lingkungan bersama-sama masyarakat.

Armada pengangkut sampah yang dimiliki DLH saat ini, sebutnya, adalah sebanyak 109 unit. Di mana 30 unit di antaranya dari pengadaan 3 tahun terakhir.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x