GALAMEDIA - Rilisnya komunitas Jokowi-Prabowo (JokPro) yang digagas Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mendapat tentangan dari berbagai pihak.
Pasalnya komunitas JokPro ini merupakan wadah untuk merealisasikan wacana presiden tiga periode, yang ingin memasangkan Jokowi dan Prabowo Subianto.
Salah satu yang menentang keras adanya komunitas JokPro dan wacana presiden tiga periode ini adalah ekonom senior yakni Muhammad Said Didu.
Melalui akun Twitter pribadinya, Said Didu menyoroti Muhammad Qodari yang merupakan penggagas komunitas JokPro tersebut.
Menurut Said Didu, asumsi yang digunakan oleh Qodari dalam memasangkan Jokowi-Prabowo tujuannya untuk menyatukan pendukung dari kedua kubu.
"Asumsi yang digunakan mas Qodari pasangkan Jokowi-Prabowo adalah untuk menyatukan pendukung," ujarnya, dikutip Galamedia, Minggu 20 Juni 2021.
Said Didu berpendapat bahwa asumsi yang digunakan Qodari untuk menyatukan pendukung Jokowi dan Prabowo merupakan suatu kesalahan besar.
Terlebih banyak dari pendukung Prabowo Subianto yang kini justru berpaling ke darinya setelah ia memutuskan untuk bergabung ke pemerintahan Presiden Jokowi.