Penerima Beasiswa LPDP PK-170 Edukasi Permakultur Petani Desa Sukaharja Ciomas Bogor

- 21 Juni 2021, 09:24 WIB
Penerima Beasiswa LPDP PK-170 dengan Narasumber Permakultur dan Petani.
Penerima Beasiswa LPDP PK-170 dengan Narasumber Permakultur dan Petani. /dokumen LPDP/


 
GALAMEDIA - Pertanian merupakan sektor yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Menurut data Badan Pusat Statistik (2021) sejak awal pandemi, di tengah perekonomian nasional yang melesu, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mengalami pertumbuhan positif.

Hal ini menjadikan sektor tersebut sebagai salah satu pilar yang menopang perekonomian Indonesia.

Namun, kesejahteraan petani di Indonesia khususnya petani tanaman pangan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Baca Juga: Spoiler Tokyo Revengers Episode 12: Takemichi Bertemu dengan Shuji Hanma, Hina Terancam

Hal ini tercermin dari Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian yang mengalami penurunan pada Januari-April 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Beberapa hal yang masih menjadi kendala petani adalah rentannya sistem pertanian monokultur terhadap keberhasilan panen dan panjangnya rantai distribusi produk sehingga menurunkan harga jualnya.

Salah satu aksi yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani adalah dengan pengembangan metode permakultur.

Permakultur adalah konsep pertanian berkelanjutan yang mengedepankan interaksi alami dalam sebuah ekosistem tani.

Baca Juga: Isu Jokowi 3 Periode Berembus Kencang, Mahfud MD: Saya Pribadi Setuju 2 Periode Saja

Berbeda dengan prinsip monokultur yang berpusat pada satu jenis tanaman, konsep permakultur menggunakan pendekatan terintegrasi yang memanfaatkan interaksi alami antar berbagai jenis tanaman dengan ekosistem yang tersedia di lahan, seperti air, tanah, cahaya matahari, dan udara.

Bahan pangan dari hasil permakultur juga dinilai memiliki lebih banyak nutrisi dan juga bebas dari bahan kimia sintetis, sehingga bermanfaat bagi kesehatan para petani maupun konsumen.

Konsep permakultur juga dapat meningkatkan keberagaman hasil panen sehingga menjaga petani dari risiko gagal panen.

Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan PK-170, Naradipta Arunasweta (Tim Naruna), bekerja sama dengan komunitas Jejak Langit untuk melakukan proyek sosial di Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Genap Berusia 29 Tahun, Ayu Ting Ting Rayakan Ulang Tahun Bersama Keluarga

Proyek sosial yang dinamakan ‘Naruna Mengabdi’ ini bertemakan ‘Permakultur untuk Ciomas Makmur’ bertujuan mengatasi masalah kesejahteraan petani.

Melalui inisiatif proyek sosial ini, Tim Naruna ingin dapat berkontribusi secara langsung dalam meningkatkan taraf kehidupan petani dengan menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan.

Proyek Sosial Naruna Mengabdi dibuka pada Sabtu, 19 Juni 2021 secara daring dan luring. Pembukaan dihadiri oleh Direktur Utama LPDP, Direktur Beasiswa LPDP, Ketua RT dan RW setempat, Komunitas Jejak Langit, serta perwakilan tim Naruna.

Pada pembukaan acara, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, yang hadir secara daring menyampaikan harapannya agar melalui kegiatan ini penerima Beasiswa LPDP dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat setempat.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Senin 21 Juni 2021: Saatnya Investasi, Antam dan UBS Stabil

Andin Hadiyanto juga berpesan, Indonesia masih harus dibangun dengan semangat kaum muda berpendidikan tinggi dengan kerendahan hati yang tergerak oleh panggilan untuk selalu mengabdi membangun negeri.

Sambutan dilanjutkan oleh Tarmizi selaku Ketua RW 05 Desa Sukaharja yang menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dan penyuluhan yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa LPDP PK-170 serta berharap agar kegiatan yang dilakukan dapat memajukan Desa Sukaharja kedepannya.

Acara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan peresmian Taman Baca Naruna oleh Ustaz Maknun sebagai perwakilan petani.

Penerima Beasiswa LPDP PK-170 membuka taman baca dan sesi motivasi bagi anak-anak.
Penerima Beasiswa LPDP PK-170 membuka taman baca dan sesi motivasi bagi anak-anak.


Naruna Mengabdi terdiri dari empat program. Program pertama yaitu sosialisasi, edukasi, dan praktik pengolahan lahan dengan metode permakultur yang disampaikan oleh Anam Masrur dan Komunitas Jejak Langit.

Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun Hari Ini, Gus Nadir: Selamat Ulang Tahun, Tuntaskan Amanah Cukup Sampai 2024

Program kedua adalah pembekalan dan edukasi pembentukan koperasi serta lingkar diskusi yang difasilitasi oleh Tim Naruna. Program selanjutnya adalah pembuatan taman baca dan sesi motivasi bagi anak-anak di lingkungan sekitar.

Program terakhir adalah panen bersama yang hasilnya kemudian dipasarkan dan dijual secara langsung melalui kanal media sosial.

Tim Naruna berharap program Naruna Mengabdi di Desa Sukaharja, Ciomas, dapat menjadi pionir pertanian berkelanjutan dengan metode permakultur di berbagai daerah lain di Indonesia.

Semoga kolaborasi ini dapat membuahkan hasil penuh manfaat bagi petani Desa Sukaharja dan juga pertanian berkelanjutan secara keseluruhan di Indonesia.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x