GALAMEDIA - Alat skrining dan diagnostik Covid-19 berbasis embusan napas "GeNose C19" dapat memunculkan hasil positif maupun negatif palsu.
Tim peneliti dan pengembangan GeNose C19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengakui, hal itu bisa terjadi jika prosedur standar operasi (SOP) penggunaannya belum terpenuhi.
"Jika GeNose C19 dioperasikan ketika kondisi lingkungannya belum ideal dan syarat belum terpenuhi, maka hasil tes bisa menunjukkan low signal atau memunculkan hasil positif maupun negatif palsu," jelas Juru Bicara GeNose C19, Mohamad Saifudin Hakim, melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 23 Junin2021.
Baca Juga: Bansos Rp 300 Ribu Juni 2021 Segera Cair, Pastikan Anda Memenuhi 7 Syarat, cekbansos.kemensos.go.id
Ia mengatakan Genose C19 yang telah mengantongi izin edar pada akhir Desember 2020 tergolong alat elektromedis non invasif.
Alat itu memiliki basis kecerdasan buatan (artificial intelegent /AI) yang mengandalkan banyak data dan kepatuhan pada SOP untuk menghasilkan performa yang baik.
Dikutip dari Antara, GeNose C19 terbukti dapat membantu masyarakat yang harus melakukan mobilitas, sehingga tetap dapat memenuhi protokol kesehatan, khususnya saat berada di ruang publik.
Meski demikian, ia meminta semua pihak, termasuk peneliti dan pengembang, distributor, operator, maupun masyarakat pengguna perlu sama-sama dapat memastikan agar tata cara penggunaan alat Genose C19 sesuai dengan SOP.
Menurut Hakim, SOP Genose C19 telah disampaikan melalui distributor-distributor dan kepada semua operator secara berkala.