Network
GALAMEDIA - Mengendalikan kembali sebaran Covid-19 dan keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) di Pulau Jawa dan Bali, pemerintah menerapkan PPKM Darurat.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya mendorong 27 kota/kabupaten di Jawa Barat untuk menerapkan PPKM darurat. Dimana akan dimulai pada tanggal 3-20 Juli 2021.
"Mayoritas kenaikan terjadi di Jawa dan Bali, maka terus dilakukan koordinasi secara serempak untuk bisa menurunkan sebaran Covid-19 di Jabar. Besok surat edaran dari Wali Kota dan Bupati diedarkan sampai RT dan RW, untuk melengkapi proses edukasi yang dilakukan pemerintah," paparnya pada jumpa pers secara virtual, Kamis, 1 Juli 2021.
Baca Juga: Perkara Kerumunan yang Menjerat Habib Rizieq Shihab Masuki Babak Baru
Menurutnya, di Jawa Barat ada 12 wilayah yang masuk kategori zona merah atau level empat. Kemudian ada 14 wilayah yang di level tiga dan satu wilayah di level dua. Namun seluruh wilayah direkomendasikan untuk mengikuti PPKM Darurat.
Dikatakannya pada saat penerapan PPKM Darurat, maka dilakukan pengetatan terhadap sejumlah bidang. Seperti ditutupnya mall, tempat wisata hingga rumah ibadah.
Selain itu, kegiatan publik juga akan ditutup dan pernikahan akan dibatasi. Sementara restoran atau Pedagang Kaki Lima (PKL) boleh berjualan, selama dilakukan take away dan tidak makan ditempat.
"Kemudian tidak ada kegiatan pembelajaran tatap muka di semua level, sehingga semua dipastikan kembali daring. Untuk pengetatan perjalanan dikoordinasikan dengan kementerian perhubungan, melalui tes PCR," tuturnya.
Baca Juga: Ngeri! Pernah Jadi Pemimpin Satanic se-Asia, Komika Mongol Stres Ungkap Alasan Pilih Bertobat
Selain itu, untuk membantu masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, pihaknya mempersiapkan Rp 140 miliar yang merupakan hasil diberhentikannya 11 proyek infrastruktur.
