GALAMEDIA - Sejumlah kalangan mengkritik keputusan pemerintah terkait skema vaksin gotong royong individu berbayar yang digelar di sejumlah klinik Kimia Farma.
Terlebih, ada tudingan dari sejumlah pihak vaksin tersebut merupakan hasil hibah dari Uni Emirat Arab sebanyak 500 ribu dosis.
Kritikan tersebut diantaranya datang dari tokoh Nahdlatul Ulama Umar Hasibuan atau biasa disapa Gus Umar melalui akun Twitter pribadinya @Umar_Chelsea_75.
Ia mengaku prihatin dengan vaksin Sinopharm yang merupakan hibah dari pemerintah UEA yang justru dikomersialkan oleh pemerintah.
"Yang tambah gak punya moral, vaksin yang didagangin adalah vaksin hibah dari UEA. Luar biasa zolimnya," ujarnya.
Baca Juga: Lahan Pemakaman Khusus Covid-19 di Kota Cimahi Sudah Terisi Penuh
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon pun meminta agar rencana vaksin berbayar itu harus dibatalkan bukan ditunda.
Pasalnya, ia menilai pembelian vaksin Covid-19 itu menggunakan uang rakyat.
"Uang membeli vaksin pakai uang rakyat terus dijual lg ke rakyat," tulis Fadli Zon melalui akun twitter, Senin, 12 Juli 2021.