Paket obat terapi Covid-19 tersebut, diperuntukkan bagi orang tanpa gejala (OTG) dan pasien dengan gejala ringan.
Panglima TNI menegaskan, dalam pendistribusian paket obat terapi COVID-19, TNI melalui jajaran kesehatan kodam, termasuk kodim, koramil, dan bintara pembina desa (babinsa) akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan jajaran kepolisian.
“Tentunya dalam pendistribusian 300 ribu paket tahap pertama ini, para babinsa akan didampingi oleh petugas dari puskesmas maupun bidan-bidan desa di wilayah tersebut," tuturnya.
Marsekal TNI Hadi pun berharap dengan pembagian obat terapi Covid-19, akan meringankan beban masyarakat Indonesia yang tengah melakukan isoman.
"Harapan kita bahwa dengan kolaborasi antarinstitusi ini akan meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang melaksanakan isolasi mandiri,” tegasnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menerangkan bahwa pemberian paket ini dilakukan berdasarkan data pasien COVID-19 yang melakukan isoman yang dimiliki oleh puskesmas atau bidan-bidan desa.
“Sesuai prosedur, karena kita melaksanakan isolasi mandiri adalah berbasis desa, puskesmas atau bidan desa akan melakukan triase, membagi apakah mereka memang OTG, ODG (orang dengan gejala) ringan, sedang atau berat, sehingga data tersebut sudah dimiliki oleh bidan desa atau puskesmas,” terangnya.
Baca Juga: BPJamsostek Gelontorkan 2 Ribu Paket Safety Kit bagi Pekerja di Kota Bandung
Hadi juga meminta masyarakat yang melakukan isoman untuk melaporkan diri ke petugas kesehatan setempat sehingga dapat diberikan paket isoman tersebut.