Penanganan Covid-19, Luhut Klaim Sudah Dengar Semua Pihak dan Butuh Peran Masyarakat: Saya Apresiasi

- 20 Juli 2021, 12:53 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan /Karawangpost/Instagram @luhut.pandjaitan



GALAMEDIA i– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, semua keputusan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 selalu mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.

Ia mengaku mendengarkan seluruh pihak yang menyampaikan masukan. Mulai dari asosiasi profesi kedokteran hingga pihak universitas.

“Ini semua, kami mendengarkan banyak orang. Kami mendengarkan guru besar FK UI, asosiasi profesi kedokteran, Universitas Airlangga, UGM, dan lainnya,” tuturnya.

Baca Juga: Cara Sehat Menyantap Hidangan Idul Adha, Perhatikan Hal Ini

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali ini juga mengapresiasi seluruh masukan yang diberikan.

“Percayalah kita bikin yang terbaik, kita bisa lakukan. Pasti ada kurangnya tapi dengan masukan teman-teman sekalian saya sangat apresiasi sekali,” tambahnya.

Luhut menegaskan, dalam urusan ini, upaya pemerintah saja tidak cukup, butuh peran serta rakyat agar disiplin protokol kesehatan. Setidaknya 60 persen bisa patuh.

“Yaitu bagaimana mereka bisa patuh pada protokol kesehatan. Saya tidak minta 100 persen, kalau 60 persen saja sudah luar biasa,” ungkapnya.

Baca Juga: Kenang 25 Tahun Wafat Ibu Tien, Tutut Seoharto Bagikan Kenangan Indah Bersama Sang Ibu

Selanjutnya, ketersediaan oksigen, tempat tidur, vaksinasi, hingga tenaga kesehatan, dia mengklaim masih bisa dikendalikan oleh pemerintah.

“Di tengah ini relatif bisa kita kendalikan. Masalah rumah sakit atau tempat tidur sekarang kita bangun, Jakarta aja 3.500 atau lebih dan seluruh kota-kota besar sekarang kita bangun tempat-tempat karantina dan pengobatan-pengobatan di ICU,” ujarnya.

Sementara untuk obat-obatan, Luhut mengakui stoknya terkendala dalam sebulan ini, karena PT Bio Farma hanya mampu memproduksi 22 juta dosis dalam satu bulan.

Meski begitu, mulai bulan depan, sudah bisa 30 hingga 50 juta dosis dalam satu bulan.

Baca Juga: Bagikan Momen Wukuf 25 Tahun Silam, Fadli Zon: Semoga Tahun Depan Bisa Berhaji dan Umrah

“Tapi mulai bulan depan sudah bisa sampai 30-50 juta satu bulan,” pungkasnya.

Sebagai informasi, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 2.911.733 orang dengam penambahan sebanyak 34.257 kemarin.

Di sisi lain, jumlah kematian sudah sebanyak 74.920 jiwa dengan penambahan 1.338 jiwa kemarin. ***
    

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x