Pemerintah Ganti Istilah PPKM Darurat Jadi Level 4: Menunjukan Presiden Lemah Sekali

- 22 Juli 2021, 17:19 WIB
Ilustrasi PPKM Level 4.
Ilustrasi PPKM Level 4. /Agus Somantri/Galamedia/

"Masa aktifnya Covid itu kan 14 hari, ini kok tanggung nambah waktunya hanya 5 hari. Ya harusnya enggak begitu," ujarnya.

Selain itu, Presiden Jokowi, dalam perpanjangan PPKM ini, juga semakin memperlihatkan kualitasnya yang lemah, mudah didikte oleh kelompok buzzer.

"Menunjukkan presiden lemah sekali, terombang ambing antara penasehat amatiran, buzzer/influencer, akhirnya solusinya lebih banyak ke politik," ujarnya.

Ia menilai seharusnya pemerintah melakukan lockdown. Setelah melakukan lockdown, pemerintah membiayai makan atau kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Amazing! Podomoro Park Bandung Luncurkan Expandable House Pertama di Indonesia

"Ya lockdown ini bisa dilakukan dua pekan sekali atau sebulan sekali selama 14 hari. Anggaran kita cukup kok. Kalau bilang enggak ada duit, kita bisa kok. Kalau merasa enggak bisa ya sudah mundur saja," ujarnya.

Menurutnya, lockdown perlu dilakukan agar kasus pandemi covid-19 ini tidak berkelanjutan. Dengan adanya lockdown, warga negara asing pun dilarang masuk ke Indonesia.

Pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy mengatakan kebijakn lockdown ini sebenarnys sudah dicontohkan banyak negara.

Salah satunya, disebutkan dia, negara Brasil. Dikatakan, angka harian penambahan Covid-19 di Brazil sempat melebihi Indonesia hingga mencapai 50 ribu orang.

Baca Juga: PKS Jabar Bagikan 200 Ribu Paket Daging Kurban, Solusi Bagi Warga Terdampak Pandemi Covid-19

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x