Sosok Windy Cantika Aisah, Mojang Bandung Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo

- 24 Juli 2021, 14:34 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah menjadi penyumbang medali pertama bagi tim Merah Putih.

Windy yang turun di kelas 49kg itu meraih medali perunggu setelah mencatatkan total angkatan 194kg. Ia mencatatkan snatch 84kg dan clean and jerk 110kg.

Ini menjadi angin segar bagi dunia angkat besi Indonesia. Pasalnya, Windy baru berusia 19 tahun.

Perlu diketahui, Windy lahir di Bandung 11 Juni 2002. Kiprah Windy sebagai atlet angkat besi terbilang gemilang.

Baca Juga: Ungkap Ada Kelompok yang Ingin Menyerang Pemerintah, Mahfud MD: Hanya Ingin Menentang, Manfaatkan Situasi

Meski usianya masih belasan, deretan prestasi sukses diraih dalam beberapa turnamen kualifikasi yang digelar sejak 2019.

Turnamen pertama Windy yang masuk dalam perhitungan poin kualifikasi adalah Asian Championships di China pada April 2019.
Ia mencatatkan angkatan total 177kg dari snatch 80kg dan clean and jerk 97kg.

Windy mempertajam catatan tersebut pada ajang IWF Junior World Championship di Fiji pada Juni 2019 dengan total angkatan 179kg, snatch 81kg dan clean and jerk 98kg.

Baca Juga: Ungkap Ada Kelompok yang Ingin Menyerang Pemerintah, Mahfud MD: Hanya Ingin Menentang, Manfaatkan Situasi

Tren positif berlanjut di IWF World Championships 2019 di Pattaya ketika membukukan total angkatan 182kg, snatch 82kg, clean and jerk 100kg, serta Asian Junior Championships 2019 di Pyongyang, Korea Utara (total angkatan 186kg, snatch 84kg dan clean and jerk 102kg).

Puncak prestasi Windy pada 2019 terjadi di SEA Games 2019 di Filipina ketika memecahkan rekor dunia di kelas 49kg junior dengan total angkatan 190kg dari snatch 86kg dan clean and jerk 104kg.

Pada 2020 sekaligus ajang terakhir yang diikuti adalah Kejuaraan Dunia Junior, Mei lalu, saat ia menorehkan angkatan terbaik 191kg.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 24 Juli 2021: Bu Diana Keracunan, Arman Malah Salahkan Nana

Layak dinantikan kiprah Windy di Olimpiade Tokyo. Selain menjaga tren positif, ia juga akan menjaga tradisi medali Olimpiade bersama dengan lifter putri lainnya yakni Nurul Akmal di kelas 87kg.

Dalam lima edisi terakhir Olimpiade, angkat besi putri selalu sukses menyumbang medali melalui lima nama. Raema Lisa Rumbewas menjadi yang terbanyak dengan menyumbang dua perak dan satu perunggu.

Medali perak diraih masing-masing pada Olimpiade Sydney 2000 di nomor 48kg dan Athena 2004 nomor 53kg.

Sementara pada Olimpiade Beijing 2008, perempuan asal Papua itu meraih perunggu di kelas 53kg putri.

Baca Juga: Ridwan Kamil Salurkan Bantuan kepada Warga Kabupaten Bekasi Terdampak PPKM Darurat

Kemudian ada Sri Indriyani, peraih perunggu nomor 48kg putri di Olimpiade Sydney 2000.

Pada edisi tersebut, Winarni Binti Slamet juga meraih medali serupa di nomor 53kg putri.

Lalu, dua nama lainnya adalah Citra Febrianti yang meraih perak nomor 59kg putri Olimpiade London 2012 dan Sri Wahyuni Agustiani, peraih perak divisi 48kg Olimpiade Rio de Janeiro 2016.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x