Raih Medali Olimpiade, Windy Cantika Aisah Ternyata Ikuti Jejak Sang Ibu

- 24 Juli 2021, 14:59 WIB
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu 24 Juli 2021. Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu 24 Juli 2021. Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

GALAMEDIA - Lifter putri Indonesia, Windy Cantika Aisah kembali mengharumkan nama Indonesia.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Windy menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia.

Windy yang turun di kelas 49kg itu meraih medali perunggu setelah mencatatkan total angkatan 194kg. Ia mencatatkan snatch 84kg dan clean and jerk 110kg.

Dua tahun lalu, Windy juga mengharumkan nama Indonesia di level Asia Tenggar, SEA Games 2021 di Manila.

Baca Juga: Forum Masyarakat Bandung Melawan Kutuk Perusakan Fasum di Kota Bandung

Windy yang ketika itu berusia 17 tahun, medali emas SEA Games 2019.

Tapi tahukah anda jika sebenarnya Windy memang memiliki darah sebagai seorang lifter.

Ya, gadis yang sempat sekolah di SMA Handayani 1 Pameungpeuk, Kabupaten Bandung ini ternyata lahir dari seorang ibu yang juga lifter.

Sang ibu adalah Siti Aisyah. Ia tinggal di di Kampung Babakan Cianjur, Desa Malasari, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Belum Menurun, Ketum PBNU: Pemerintah Gagal Atasi Pandemi dan Main Sendiri

Siti sempat meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 1988. Ia bahkan menjadi lifter termuda dan pertama Indonesia yang meraih medali di kejuaraan dunia.

Seperti mengikuti jejak sang ibu, kiprah Windy sebagai atlet angkat besi terbilang gemilang.

Meski usianya masih belasan, deretan prestasi sukses diraih dalam beberapa turnamen kualifikasi yang digelar sejak 2019.

Turnamen pertama Windy yang masuk dalam perhitungan poin kualifikasi adalah Asian Championships di China pada April 2019.

Ia mencatatkan angkatan total 177kg dari snatch 80kg dan clean and jerk 97kg.

Baca Juga: Indonesia Raih Medali Pertama di Olimpiade Tokyo 2020 Berkat Windy Cantika

Windy mempertajam catatan tersebut pada ajang IWF Junior World Championship di Fiji pada Juni 2019 dengan total angkatan 179kg, snatch 81kg dan clean and jerk 98kg.

Tren positif berlanjut di IWF World Championships 2019 di Pattaya ketika membukukan total angkatan 182kg, snatch 82kg, clean and jerk 100kg, serta Asian Junior Championships 2019 di Pyongyang, Korea Utara (total angkatan 186kg, snatch 84kg dan clean and jerk 102kg).

Puncak prestasi Windy pada 2019 terjadi di SEA Games 2019 di Filipina ketika memecahkan rekor dunia di kelas 49kg junior dengan total angkatan 190kg dari snatch 86kg dan clean and jerk 104kg.

Baca Juga: Ungkap Ada Kelompok yang Ingin Menyerang Pemerintah, Mahfud MD: Hanya Ingin Menentang, Manfaatkan Situasi

Pada 2020 sekaligus ajang terakhir yang diikuti adalah Kejuaraan Dunia Junior, Mei lalu, saat ia menorehkan angkatan terbaik 191kg.

Kini tentu prestasi Windy telah melebihi cacatan sang ibu. Semoga saja prestasi Windy bisa semakin lebih tinggi.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x