Menkeu Sri Mulyani Ngotot Ingin Ngutang Lagi: Stigma Utang Sebagai Sesuatu yang Buruk Harus Diubah

- 24 Juli 2021, 21:49 WIB
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. /

GALAMEDIA - Meski telah memiliki banyak utang, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulayani Indrawati tetap ngotot untuk kembali mendapatkan pinjaman.

Menurutnya, utang menyelamatkan perekonomian negara di saat menghadapi wabah pandemi COVID-19.

"Kenapa kita harus menambah utang seolah-olah menambah utang menjadi tujuan? Padahal dia (utang) merupakan instrumen, whatever it takes, untuk menyelamatkan warga negara dan perekonomian kita," kata Sri Mulyani dalam YouTube DJPPR Kementerian Keuangan, Sabtu, 24 Juli 2021.

Ia pun menyatakan, stigma utang sebagai sesuatu yang buruk harus diubah dengan edukasi yang baik kepada masyarakat.

"Sehingga mereka tidak hanya bicara utang sebagai stigma namun dia bisa memahami (utang) sebuah instrumen yang dijaga secara profesional dan bertanggung jawab," ujarnya.

Baca Juga: Tempat Ibadah Dibuka, Tapi Hanya Daerah Ini yang Sudah Bisa Langsungkan Kegiatan Berjemaah

Dalam menghadapi tantangan pandemi ini, ia mengatakan, Kementerian Keuangan merespons dengan melakukan segala cara agar dapat menyelamatkan warga negara dan perekonomian Indonesia. Namun, ternyata berimplikasi pada defisit APBN.

"Kami di Kemenkeu merespons dengan whatever it takes, apapun kita lakukan untuk menyelamatkan warga negara dan perekonomian Indonesia dan itu berimplikasi kepada defisit APBN," tegasnya.

Adapun hingga semester I 2021, pemerintah telah menarik utang baru atau pembiayaan utang sebesar Rp 443 triliun. Realisasi pembiayaan utang sudah 37,6 persen dari target Rp1.177,4 triliun atau tumbuh 5,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x