Heran Stok Obat yang Dicari Jokowi Kosong, dokter Andi: 95 persen Pasien Covid-19 Tidak Perlu Obat Itu

- 25 Juli 2021, 13:05 WIB
Presiden Jokowi saat blusukan ke sebuah apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, guna mengecek ketersediaan obat terapi pasien Covid-19.
Presiden Jokowi saat blusukan ke sebuah apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, guna mengecek ketersediaan obat terapi pasien Covid-19. /BMI Setpres.



GALAMEDIA - Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andi Khomeini Takdir turut memberi tanggapan terkait blusukan Jokowi.

Diketahui, Jokowi melakukan blusukan ke sebuah Apotek di Bogor, Jawa Barat pada Jumat 23 Juli 2021.

Aksi blusukan Presiden Jokowi tersebut dilakukan untuk mengecek ketersediaan obat penunjang pasien Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis penyakit dalam tersebut mengaku heran obat seperti oseltamivir dan favipiravir bisa sampai mengalami kelangkaan sebagaimana pengakuan petugas apotek ke Jokowi.

Baca Juga: Pelajar Antusias Ikuti Vaksinasi Covid-19, Itenas Dorong Realisasi Pembelajaran Tatap Muka

“Beredar video pak Jokowi nanya ke apotek stok oseltamivir dan favipiravir. Kata petugas apotiknya,’langka',’” ucap dr Andi dilansir Galamedia dari akun Twitter @dr_koko28 pada Minggu, 25 Juli 2021.

Lebih lanjut, dr Andi menuturkan bahwa kedua obat tersebut seharusnya tidak mengalami kelangkaan.

Karena, menurutnya oseltamivir dan favipiravir kebanyakan dari pasien Covid-19 selama ini tidak perlu mengkonsumsi obat itu.

Lantaran, menurutnya kedua obat tersebut perlu dikonsumsi jika jika pasien Covid-19 mengalami gejala sedang - berat.

Baca Juga: Gronya Somerville, Lesung Pipit dan Kecantikan Pebulutangkis Australia Ini Bikin Warga +62 Riuh

“Ngapain langka juga ya. 95% lebih pasien tidak perlu obat-obatan itu juga padahal,” ujar dr Andi.

“Kecuali kalau Covid-nya sedang-berat, mungkin baru ada tempatnya itu obat,” sambungnya.

Sebelumnya, diketahui Jokowi blusukan ke sebuah Apotek di Kota Bogor tersebut untuk memastikan ketersediaan obat penunjang bagi pasien Covid-19.

Jokowi pun menanyakan terkait ketersediaan obat Oseltamivir dan Favipiravir yang mana dijawab oleh petugas Apotek bahwa kedua obat tersebut kosong dan sudah lama tidak ia dapatkan.

Lantas, Jokowi pun kemudian beralih mencari vitamin D3 5000 IU dan multivitamin yang mengandung zinc.

Baca Juga: Bocah Ini Jalani Isoman Sendirian Karena Orang Tuanya Meninggal, Susi Pudjiastuti Bersedia Merawat

Masih serupa seperti sebelumnya, sang petugas apotek menyampaikan kedua vitamin itu juga sudah habis.

Adapun akhirnya yang Presiden Jokowi dapatkan dari apotek tersebut ialah vitamin D3 1000 dan Megavite multivitamin. Alhasil, Jokowi akhirnya hanya membeli kedua vitamin itu.

Usai menemukan kekosongan stok tersebut, Jokowi kemudian langsung menelepon Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan menjelaskan ihwal temuannya itu.

Mendengar temuan itu, Menkes pun meminta maaf dan berjanji akan kembali mengecek perihal stok obat penunjang pasien Covid-19 di pasaran.

Baca Juga: Beda dengan Jakarta, Berikut 5 Daerah Terdingin di Indonesia

Karena menurutnya, obat-obat tersebut sudah tersedia dan bisa didapatkan secara online.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x