Ngabalin: Jokowi Konsentrasi Jalankan Misi Selamatkan Rakyat, Namun Ada Musuh Negara yang Menghambat

- 28 Juli 2021, 11:19 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin //Bayu Prasetyo/Antara/



GALAMEDIA – Mengingat besarnya potensi penularan Covid-19, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu lama menghabiskan waktu di warung makan.

Masyarakat disarankan untuk menggunakan sistem take away alias tidak makan di tempat. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satuas Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

“Presiden mengimbau agar dalam kondisi pandemi masyarakat dapat sebisa mungkin tidak makan di tempat,” kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 27 Juli 2021.

Namun, apabila terpaksa makan di tempat, diimbau agar aktivitas tersebut dilakukan seefisien mungkin sehingga tak perlu menghabiskan banyak waktu.

Baca Juga: Hotel Bakal jadi Tempat Isoman Anggota DPR RI, Sudjiwo Tedjo: Berarti Rakyat Isoman di Hotel Bintang 5

Selain itu, presiden mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan jika memang makan di tempat.

Sebagaimana diketahui, dalam aturan terbaru Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, masyarakat diperbolehkan untuk makan di tempat selama 20 menit.

Hal ini diterapkan mengingat lonjakan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia. Pemerintah pun terus berupaya agar dapat mengatasi hal ini.

Melalui sektor keuangan dan proses vaksinasi, pemerintah diketahui telah menggelontorkan dana sebesar Rp10.6 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Soal Aturan Makan di Tempat 20 Menit, Natalius Pigai: Keputusan Jokowi Tak Serius dan Amatiran

Angka tersebut dipaparkan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu, 21 Juli 2021 lalu.

Dana tersebut, kata Sri Mulyani, digunakan untuk total pengadaan 53.9 juta dosis per Senin, 19 Juli 2021 lalu.

“Kalau kita lihat realisasi pengadaan anggaran yang dipakai membeli vaksin mencapai Rp10.6 triliun atau untuk pembayaran 53.9 juta dosis,” jelasnya, Rabu, 21 Juli 2021.

Melihat seluruh upaya pemerintah mengatasi pandemi Covid-19, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menuturkan bahwa Presiden Jokowi saat ini tengah konsentrasi penuh menjalankan misi tertinggi negara, yakni menyelamatkan rakyat.

“JOKOWI konsentrasi penuh menjlnkan misi tertinggi Negara”MENYELAMATKAN RAKYAT adalah  Hukum tertinggi”(Salus populi suprema lex esto),” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @AliNgabalinNew Rabu, 28 Juli 2021.

Baca Juga: Kadisdik Jabar Jadi Ketua Tim Percepatan Vaksinasi, Diharapkan Ada Gerakan Anak Gendong Orang Tua Divaksin

Namun, kata dia, pemerintah juga tengah menghapi musuh negara yang menghambat bahkan mengagalkan upaya percepatan pemulihan pandemi Covid-19.

“Krnnya MUSUH NEGARA adalah yg menghalang-halangi, menghambat, mengganggu bahkan menggagalkan upaya percepatan Pemulihan Pandemi Covid 19,” pungkasnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x