Network
GALAMEDIA - Pandemi Covid-19 tanpa sengaja mengajarkan banyak orang untuk menjadi pribadi yang lebih peduli pada kesehatan dan peduli pada sesama.
Satu tahun lebih Covid-19 menjadi "monster" bagi rakyat negeri ini. Satu tahun lebih pula banyak hal menjadi kebiasaan baru dan banyak kebiasaan lama yang kembali muncul menjadi bagian dari keseharian masyarakat.
Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak telah menjadi kebiasaan baru yang lekat dalam keseharian masyarakat hari ini. Sementara kebiasaan lama seperti gotong royong, kembali muncul dalam upaya memerangi Covid-19.
Terkait gotong royong, masyarakat Kota Bandung menjadi contoh bagaimana gotong royong menjadi salah satu cara menangani penyebaran Covid-19. Masyarakat bahu membahu memutus mata rantai Covid-19. Tidak hanya mengandalkan pemerintah, tetapi masyarakat secara swadaya melakukan langkah-langkah penanganan Covid-19.
Baca Juga: Indonesia Juara Angka Kematian Akibat Covid, Netty: Pemerintah Harus Pantau Pasien Isoman!
Di RW 02 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, masyarakat membantu suplai makanan bagi warga yang tengah isolasi mandiri (isoman) sehingga kesehatannya terjaga. Bahkan pengurus RW menyulap Balai RW menjadi tempat isoman.
Ketua RW 02, Entus Heryana mengatakan, data awal warganya yang terpapar Covid-19 sekitar 15 orang dari 9 kepala keluarga. Namun saat ini tinggal 3 orang yang sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Alhamdulillah dengan peran aktif masyarakat, pengurus RW, pengurus RT dan kewilayahan, dari yang 15 orang itu sekarang sudah tinggal 3 lagi yang sedang isoman itu pun alhamdulillah kondisinya sudah menuju sehat," katanya.
Entus menambahkan, hal tersebut dapat berjalan baik berkat kerja sama berbagai pihak. Termasuk Puskesmas yang membantu menyiapkan obat, suplemen, hingga makanan untuk para warga yang sedang isoman.
Baca Juga: Ngopi JKN-KIS secara Virtual, Soroti Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Masa Pandemi
