Terkesa Menteri BUMN memiliki kantor di seluruh BUMN Indonesia sehingga jabatan tersebut sangat diincar.
“Sehingga Menteri BUMN itu seolah-olah punya kantor di seluruh BUMN di Indonesia dan powerful. Makanya kursi ini selalu diincar, apalagi bisa membuat orang menjadi kaya mendadak,” paparnya.
Sementara untuk Ahok sendiri, Refly mengaku tidak tahu apa prestasinya selama menjabat sebaga Komut di Pertamina.
“Kalau melihat Ahok, kita harus melihatnya pelan-pelan. Nah dalam melihat pelan-pelan itu, saya terus terang kurang tahu referensinya, apa achievement atau prestasi Ahok setelah lebih dari satu setengah tahun menjadi Komisaris Utama di Pertamina,” katanya.
Namun hal yang jelas ketika Pertamina dinyatakan rugi pada semester pertama tahun 2020 lalu.
“Yang jelas yang gonjang-ganjing adalah ketika Pertamina dinyatakan rugi pada semester pertama tahun 2020 yang menurut saya aneh,” jelasnya.
Menurut advokat satu ini aneh jikalau Pertamina mengalami kerugian karena merupakan perusahaan monopolistik.
“Kenapa aneh? Ya karena Pertamina perusahaan yang monopolistik, kok bisa rugi,” imbuhnya.
Meski begitu, Refly tetap mengapresiasi ketika Ahok mengungkap fakta mengenai limit kartu kredit beberapa waktu lalu.