GALAMEDIA - Polisi Hong Kong mengatakan bahwa mereka meluncurkan penyelidikan atas dugaan ejekan lagu kebangsaan China pada hari Jumat, 30 Juli 2021.
Ejekan lagu kebangsaan China itu terjadi di sebuah pusat perbelanjaan yang menyiarkan langsung perolehan emas pertama kota itu di Olimpiade Tokyo pekan ini.
Lebih dari 100 orang berkumpul pada Senin malam di sebuah pusat perbelanjaan untuk menonton di layar lebar kemenanganan pemain anggar asal Hong Kong, Cheung Ka Long.
Menurut media lokal, Polisi mengatakan mereka mengajukan keluhan bahwa beberapa orang mencemooh selama upacara penghargaan ketika lagu kebangsaan China dimainkan.
Beberapa berteriak "Kami adalah Hong Kong," South China Morning Post melaporkan pada hari Jumat.
Baca Juga: Balas Sindiran Ali Ngabalin, Rizal Ramli: Itu Si Nyebelin, Otak Dimana Eui?
"Polisi telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut dan akan mengumpulkan bukti yang relevan," kata polisi kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.
Hong Kong mengesahkan undang-undang pada Juni 2020 yang mengkriminalisasi tindakan tidak menghormati lagu kebangsaan China.
Siapa pun yang terbukti bersalah menyalahgunakan atau menghina lagu tersebut dapat dipenjara hingga tiga tahun dan didenda.