Jokowi Sebut Rakyat Menjerit Saat Semi-lockdown, Said Didu: Karena Kehidupannya Tidak Dijamin!

- 30 Juli 2021, 17:05 WIB
Muhammad Said Didu.
Muhammad Said Didu. /Facebook/Muhammad Said Didu/

GALAMEDIA - Mantan sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu kritik pernyataan Jokowi soal kebijakan penanganan Covid-19.

Sebelumnya, presiden Jokowi mengatakan Indonesia tak bisa memberlakukan lockdown seperti negara lainnya.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutan acara pemberian Banpres Produktif Usaha Mikro 2021 di Halaman Istana Merdeka yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam keterangannya itu, Jokowi sempat mengatakan bahwa seluruh dunia sedang berjuang menanggulangi Covid-19 terutama saat varian Delta masuk.

Baca Juga: Tak Terima Tudingan, PD Akhirnya Polisikan Wamendes: Ini Sudah Merusak Citra Demokrat!

Jokowi lalu menyinggung soal kebijakannya dalam melaksanakan PPKM darurat sebagai langkah penanggulangan lonjakan Covid-19.

Presiden RI ini juga mengatakan Indonesia tak bisa memberlakukan lockdown karena banyak rakyat yang menjerit.

"Kemarin yang namanya PPKM darurat itu kan namanya semi-lockdown itu masih semi saja sudah, saya masuk ke kampung masuk ke daerah semuanya menjerit minta untuk dibuka, saya rasa ibu bapak juga sama mengalami yang sama," kata Jokowi.

Mantan sekretaris menteri BUMN, Muhammad Said Didu lantas menyoroti pernyataan Jokowi soal semi-lockdown.

Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @msaid_didu pada Jumat, 30 Juli 2021.

"Rakyat menjerit bkn karena lockdown tapi karena kehidupannya tdk dijamin saat semi lockdown (PPKM)," cuit Said Didu dikutip Galamedia, Jumat, 30 Juli 2021.

Baca Juga: Link Live Streaming Buku Harian Seorang Istri 30 Juli 2021: Makin Sengit, Pasha dan Dewa Baku Hantam

Lebih lanjut, Said Didu menyarankan agar pemerintah menghentikan dahulu segala proyek infrastruktur dan lain hal sebagainya.

"Sebaiknya pemerintah hentikan dulu proyek2 infrastruktur, pembelian senjata, gaji2 lembaga yg tdk perlu (spt BPIP, stafsus milenial) dll," sambungnya.

Menurutnya, semua dana tersebut saat ini lebih baik disalurkan untuk dana lockdown.

"dan alihkan ke dana "lockdown"," tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x