GALAMEDIA - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan Varian Delta Plus kini sedang naik daun.
"Itu jadi perbincangan di mana-mana. Bahkan variannya telah ditemukan di Indonesia. Apakah kecepatan penularannya lebih cepat dan lebih berbahaya ketimbang varian Delta 'asli'?," katanya, Minggu, 1 Agustus 2021.
Jawabannya, lanjut dia, belum diketahui pasti. Sebab datanya masih sedikit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) masih memasukkan informasi Delta Plus ke kelompok Delta.
Demikian pula WHO, kata dia, yang belum jelas menyatakan Delta Plus ini lebih berbahaya atau menular.
"Apakah Delta Plus bisa menembus pertahanan orang yang mempunyai antibodi alami atau yang telah divaksinasi? Belum cukup data juga menjawab itu. Masih sedikit informasinya," katanya.
"Apakah varian ini bisa menurunkan efikasi vaksin yang sudah diberikan? Belum cukup data juga," ujarnya.
Meski begitu, ia mengatakan, untuk varian Delta 'asli' memang bisa menurunkan efikasi vaksin.