Refly Harun Soroti Kritikan Effendi ke Jokowi: Dulu Pemerintah Pilih PSBB Karena Mau Lepas Tanggung Jawab  

- 1 Agustus 2021, 20:23 WIB
Rachland Nashidik Bela Luhut Lawan Gibran soal Kematian COVID-19 Solo, Refly Harun: Tumben-tumbennya
Rachland Nashidik Bela Luhut Lawan Gibran soal Kematian COVID-19 Solo, Refly Harun: Tumben-tumbennya /Muhamad Husni Tamami/Isu Bogor/Tangkap Layar YouTube Refly Harun

 

GALAMEDIA – Ahli hukum tata negara, Refly Harun (RH) turut menyoriti kritikan yang dilayangkan oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Effendi Simbolon baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, Effendi seolah menyalahkan pemerintah yang sejak awal tidak menerapkan kebijakan lockdown (karatina wilayah) dalam penanganan pandemi Covid-19, mengingat saat ini lonjakan kasus terus terjadi.

“Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina itu, di mana kita harusnya masuk ke fase lockdown. Tapi kita menggunakan terminologi PSBB sampai PPKM,” katanya kepada wartawan, Sabtu, 31 Juli 2021.

Dia menduga pemerintah mempertimbangkan sektor ekonomi, namun berakhir dengan ongkos lebih mahal.

Baca Juga: Rhoma Irama Sampaikan Kabar Duka, Elvy Sukaesih: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiu'un, Turut Berduka Cita

Menurutnya presiden tidak patuh terhadap konstitusi. Effendi mengatakan, seandainya lockdown diterapkan, hasilnya akan lebih efektif ketimbang vaksinasi.

“Presiden tidak patuh konstitusi. Kalau dia patuh sejak awal lockdown, konsekuensinya dia belanja kan itu. Sebulan Rp 1 juta saja kali 70 masih Rp 70 triliun,” ujarnya.

“Kali 10 bulan saja masih Rp 700 triliun. Masih di bawah membanjirnya uang yang tidak jelas kemana larinya. Masih jauh lebih efektif itu daripada vaksin,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x