Politisi PDIP Kritik Jokowi Soal Lockdown, Ferdinand Hutahaean Ikut Ngamuk: Emosional dan Mengada-ngada!

- 1 Agustus 2021, 21:26 WIB
Ferdinand Hutahaean menilai selaku petinggi PDI Perjuangan wajar Puan Maharani mencalonkan diri di Pilpres 2024.
Ferdinand Hutahaean menilai selaku petinggi PDI Perjuangan wajar Puan Maharani mencalonkan diri di Pilpres 2024. /Instagram/@ferdinand_hutahaean

"Maka Efendi Simbolon jelas salah menuduh presiden tak patuh konstitusi, kritik yang emosional dan mengada-ngada," ucapnya.

Jokowi sebagai presiden, lanjut dia, adalah pemegang otoritas tertinggi kebijakan penanggulangan Covid-19.

Jokowi pun tak perlu minta persetujuan DPR RI untuk menetapkan kebijakan PSBB, PPKM atau istilah lain.

"Keterlibatan DPR adalah soal persetujuan anggaran dan mengawasi kebijakan. Maka dalam hal ini Efendi S dapat disebut berlebihan," ujarnya.

Sebelumnya, politikus PDI-Perjuangan Effendi Simbolon mengkritik Presiden Jokowi yang tak mau menerapkan lockdown sejak awal krisis pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Baca Juga: Ekonom INDEF Kritik Penanganan Covid-19: Indonesia Sakit Namun Ekonomi Disuruh Lari, Harusnya Lockdown  

"Pemerintah sejak awal tidak menggunakan rujukan sesuai UU Karantina itu, di mana kita harusnya masuk ke fase lockdown, tapi kita menggunakan terminologi PSBB sampai PPKM. Mungkin di awal mempertimbangkan dari sisi ketersediaan dukungan dana dan juga masalah ekonomi. Pada akhirnya yang terjadi kan lebih mahal ongkosnya sebenarnya, PSBB itu Rp 1.000 triliun lebih ya di tahun 2020 itu," ujar Effendi, Sabtu, 31 Juli 2021.

Effendi membeberkan sudah banyak negara lain yang sukses mengatasi pandemi Covid-19 dengan cara lockdown.

Dia mengatakan virus corona bisa dicegah penularannya dengan cara semua orang tetap berada di rumah.

Baca Juga: Pasokan Vaksin Berdatangan, Muhadjir Effendy: Pemerintah Terus Berupaya Keras

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x