Bakal Tambah Utang Negara hingga Rp515,1 Triliun, Pegiat: Prestasi Jokowi Ngutang di Tengah Pandemi

- 2 Agustus 2021, 11:12 WIB
Ilustrasi utang
Ilustrasi utang /Reuters/Willy Kurniawan/



GALAMEDIA - Belum lama ini, Tokoh Papua, Christ Wamea yang juga pegiat media sosial menyindir pemerintah yang menambah utang baru di kala pandemi.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mencari tambahan utang sebesar Rp515,1 triliun.

Angka ini dipatok lebih rendah dari rencana dalam UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021.

"Kita hanya realisasi utang tahun ini Rp958.1 triliun, lebih rendah Rp219.3 triliun dari UU APBN," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badang Anggaran DPR RI pada Senin, 12 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Dua Orang Spesialis Pembobol Toko Diringkus Polresta Bandung

Terkait hal tersebut, Christ Wamea nampak menyindir rencana pemerintah yang berniat akan menambah utang di masa pandemi.

Melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi, Tokoh Papua tersebut menyebut bahwa encana utang tersebut adalah prestasi Jokowi yang paling menonjol.

Hal tersebut disampaikan Christ Wamea dalam akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada Minggu, 1 Agustus 2021.

"Prestasi Jokowi yang paling menonjol adalah terus ngutang di tengah Pandemi," kata Christ Wamea dilansir Galamedia dari akun Twitter @PutraWadapi pada Senin, 2 Agustus 2021.

Baca Juga: PPKM Level 4 Berakhir Hari Ini, Legislator PDIP: Terserah Jokowi Mau Perpanjang atau Tidak

Untuk informasi tambahan, tercatat pembiayaan utang dipator sebesar Rp1.177 triliun dalam APBN 2021.

Sepanjang semester I 2021, realisasinya mencapai Rp443 triliun atau sekitar 37 persen dari rencana awal di APBN.

Untuk semester II 2021, realisasi pembiayaan utang ini ditarget mencapai Rp515.1 triliun atau 43.8 persen dari rencana awal di APBN.

"Ini bagus karena kita berarti bisa mengurangi kenaikan utang yang tadinya harus Rp1.177 triliun, kini turun 18.6 persen," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga: Netizen Kembali Heboh, Akun Instagram Adisthy Zara Mendadak Hilang

Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Leonard Tampubolon menuturkan rasio utang pemerintah pada kondisi pandemi saat ini mencapai 34.9 persen per akhir 2020.

"Secara proporsi utang itu mayoritas rupiah 66.5 persen di tahun 2020 sehingga risiko utang terhadap fluktuasi nilai tukar itu bisa kita jaga," ujar Leonard dalam webinar bersama PPPI dan Bappenas pada Kamis 29 Juli 2021.

Angka tersebut, ungkap Leonard, relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lain.

Baca Juga: Yayasan Taruna Bakti dan Polsekta Bandung Wetan Kolaborasi Bantu Warga Terdampak Covid-19

Berdasarkan data Bappenas, rasio utang Filipina mencapai 53.5 persen, Vietnam 46.7 persen, Turki 39.5 persen dan Korea Selatan 42.6 persen.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x