Sementara kata Effendi, negara lain banyak yang sukses memberlakukan lockdown. Namun Indonesia justru memilih memberlakukan PPKM yang hasilnya hanya nol bahkan minus.
"PPKM ini dasarnya apa? Rujukannya apa? Arahan Presiden? Mana boleh. Akhirnya panik nggak karuan, uang hilang, habis Rp 1.000 triliun lebih. Erick Thohir belanja, Menkes belanja. Dengan hasil 0. Minus malah. Ini herd immunity karena iman saja," tegasnya.
Tak lama berselang usai pernyataan Effendi Simbolon, ungkapan lain datang dari sesama politikus PDIP yakni Masinton Pasaribu.
Jika Effendi menyoroti keputusan Jokowi, Masinton justru menyoroti kinerja Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk menjadi Koordinator penanganan Covid-19.
Semula, Masinton mengungkapkan soal kritik Effendi yang menurutnya bukan mengarah secara khusus kepada Jokowi.
"Kritik yang disampaikan oleh Bang Effendi secara spesifik adalah kritik terhadap elemen pemerintahan keseluruhan dalam menanggulangi pandemi COVID-19,"
"Seperti terhadap menteri-menteri dan pejabat yang masih mengedepankan kerja-kerja simbolik dan seremonial. Jadi kritik tersebut tidak secara khusus ditujukan kepada Presiden Jokowi," kata Masinton kepada awak media Senin, 2 Agustus 2021.
Bahkan kata Masinton, para pembantu Jokowi justru bekerja secara seremonial dan cenderung menyepelekan Covid-19. Ia mencontohkan salah satu pernyataan Luhut soal Corona terkendali.
Baca Juga: Hoaks Sumbangan Rp 2 Triliun, Anak Akidi Tio Bisa Dijerat Pasal Penghinaan Negara