Anak Akidi Tio Bikin Heboh Satu Indonesia, Politisi Demokrat: Disikapi Terburu-buru, Terlalu Emosional

- 4 Agustus 2021, 12:54 WIB
Anak Akidi Tio, Heriyanti saat memberikan sumbangan Rp 2 triliun yang belakangan diduga bohong.
Anak Akidi Tio, Heriyanti saat memberikan sumbangan Rp 2 triliun yang belakangan diduga bohong. /Humas Polda Sumsel/

Ia menilai kasus tersebut menyangkut persoalan integritas dan kredibilitas institusional Polri dan juga terkait dengan governance dan akuntabilitas seorang aparat dan pejabat.

Oleh karena itu, menurut dia, kasus tersebut harus ditangani secara tepat dan proporsional serta jangan sampai institusi kepolisian ditarik-tarik secara tidak langsung dalam kepentingan tertentu, apalagi kepentingan praktis dan merugikan orang lain.

Baca Juga: Satu Lagi Ulama Kharismatik Tutup Usia, Ribuan Warga Melepas Kepergian Habib Saggaf Aljufri

"Saya sangat prihatin dan cukup kaget mendengar adanya dugaan tindak kebohongan atau tidak dapat direalisasikannya bantuan Covid-19 yang nilainya hingga Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang seremonialnya konon diterima Kapolda Sumatera Selatan dan disaksikan Gubernur Sumsel," paparnya, dikutip dari Antara.

Didik menilai kasus tersebut cukup memprihatinkan dan disayangkan karena informasi bantuan tersebut tidak dilakukan pendalaman serta penelaahan.

Politikus Partai Demokrat tersebut juga menyesalkan karena informasi bantuan tersebut tidak dipastikan dahulu akurasi dan kebenarannya sebelum diterima secara resmi serta diumumkan kepada kalayak ramai.

Baca Juga: Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih Berduka, Ini DIa Sosok Pemain Seruling yang Bikin Raja Dangdut Menangis

"Seolah-olah disikapi terlalu terburu-buru, terlalu emosional, dan tidak hati-hati, padahal secara logika sumbangan Rp 2 triliun tersebut adalah jumlah yang sangat besar. Tidak heran jika masyarakat meragukan governance dan akuntabilitas penyikapan penerimaan komitmen bantuan tersebut," terangnya.

Atas kejadian tersebut, dia menyarankan agar para pejabat harus mengambil pembelajaran besar untuk lebih hati-hati dalam menyikapi hal-hal serupa.

Menurut dia, jangan sampai masyarakat menilai karena kurang kehati-hatian dan kurang tepat dalam menganalisis serta kurang akurasinya dalam mendalami sebuah informasi, akhirnya mudah diperdaya.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x