Butuh 500 Ribu Vaksin Per Bulan, Pemkab Garut Sebut Karena Keterlambatan Input Data Pikobar

- 4 Agustus 2021, 20:20 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana.
Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana. /Agus Somantri/Galamedia/

GALAMEDIA- Kabupaten Garut kembali dinyatakan masuk PPKM level 4 setelah sebelumnya berada di level 3 pada akhir Juli lalu.

Sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), PPKM Level 4 dimulai dari tanggal 2 hingga 9 Agustus 2021 mendatang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan penyebab Kabupaten Garut kembali masuk Level 4 diduga karena keterlambatan input data Pikobar, padahal  bila ditinjau dari beberapa aspek, selama bulan Juli telah terjadi penurunan pada penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Garut.

Menurut Nurdin, Kabupaten Garut kembali masuk Level 4 dikarenakan tingginya angka kematian akibat virus Covid-19. Padahal pada bulan Juli 2021 angka kematian akibat virus Covid-19 di Garut justru jauh menurun bila dibanding bulan Juni.

"Tetapi mungkin melihat kita ada di sisi angka kematian. Kematian kita itu mungkin karena delay ya, jadi kita masuk Pikobar, Pikobar menyelesaikannya, mohon maaf agak terlambat sehingga kondisi ini lah yang menjadikan pemberat sehingga kia masuk level 4," ujarnya di Pendopo Garut, Rabu 4 Agustus 2021.

Baca Juga: Buntut Prank Rp2 Triliun, Kapolda Sumatera Selatan Diperika Mabes Polri

Nurdin juga menyebutkan, bila sekarang ini tingkat BOR (bed ocupancy ratio) atau keterisian tempat tidur ada di angka rendah, bahkan sangat kecil yakni berada di kisaran 25 persen. Apalagi dua isoter (tempat isolasi terpadu) sudah hilang.

"Memang laveling itu kan yang menentukan pusat, padahal kalau dari sisi rate peningkatan terkait keterpaparan sebenarnya kota relatif turun, hampir di kisaran 47 persen penurunannya," ucapnya.

Meskipun demikian, lanjut Nurdin, namun pihaknya akan tetap menerapkan aturan penanganan Covid-19 sesuai level yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Pihaknya  akan melakukan langkah-langkah, di antaranya lebih memperketat protokol kesehatan (prokes) dan memperbanyak pelacakan serta testing, dan vaksinasi tetap dijalankan dengan baik.    

Butuh 500 Ribu Vaksin Per Bulan

Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan jika pihaknya menargetkan 25 ribu pemberian vaksin untuk mengejar herd immunity yang bisa rampung di bulan Desember tahun 2021.

"Kami ini targetnya 25 ribu perhari ya sebagaimana yang dikatakan oleh Kementerian Kesehatan dan Mendagri karena herd immunity Kabupaten Garut itu harus selesai Desember," ucapnya.

Baca Juga: Pria Coba Bunuh Diri Diduga Gara-gara Kecewa PPKM, Wali Kota Bandung: Menyesalkan dan Prihatin

Menurut Rudy, untuk mencapai herd immunity di akhir bulan Desember maka pihaknya memerlukan kurang lebih 500 ribu vaksin per bulan, dengan hitungan 20 hari setiap bulan dengan kebutuhan 3,6 juta.

Rudy menuturkan, saat ini pihaknya sudah siap dengan 1.300 vaksinator di Kabupaten Garut, dalam rangka merealisasikan target herd immunity di bulam Desember. Namun menurutnya, untuk hari ini vaksin di Garut masih kosong, yang ada saat ini di instansi TNI-Polri dan BPBD provinsi.

"Jadi begitu vaksin ada kita siap dengan 1.300 vaksinator, setiap 1 vaksinator menangani 20 orang, yang jadi masalah saat ini adalah tim pelacak di masyarakat terkait warga yang sudah atau belum di vaksinasi," katanya.*** 

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x