Sebut DPR Setuju Pengecatan Ulang Pesawat Kepresidenan, Teddy: Lalu Masalahnya di Mana?

- 6 Agustus 2021, 14:57 WIB
Kepresidenan RI juga ikut dicat ulang.
Kepresidenan RI juga ikut dicat ulang. /Instagram @skuadronudara45/


GALAMEDIA - Baru-baru ini publik dihebohkan dengan rencana pemerintah yang akan melakukan pengecatan pesawat kepresidenan.

Hal tersebut, diketahui disampaikan oleh Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono.

Dalam pernyataanya, Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pengecatan ulang pesawat kepresidenan sudah direncanakan sejak 2019.

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini menimbulkan polemik publik lantaran anggaran dana yang digunakan yakni mencapai Rp2 miliar.

Baca Juga: Said Didu Soal Pengelolaan BUMN: Kalian Makin Tidak Berakhlak, BUMN Milik Negara bukan Milik Nenek Lho!

Publik tampak menyayangkan anggaran tersebut, pasalnya rakyat Indoenesia saat ini sedang mengalami krisis ekonomi karena pandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Teddy Gusnaidi turut angkat suara melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi.

Dalam unggahanya, Teddy Gusnaidi menjelaskan bahwa pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini menjadi warna merah putih, sesuai dengan bendera Indonesia.

Oleh karena itu, dirinya meniali bahwa pengecatan pesawat ini bukan di cat seperti bendera teroris.

Baca Juga: Ekonomi RI Naik hingga 7,07 persen, Yan Harahap: Tak Bisa Gantikan Ratusan Ribu Nyawa Akibat Covid!

Terlebih, ia juga menjelaskan bahwa pengecatan  pesawat kepresidenan ini juga telah disetujui oleh DPR di tahun 2019.

Teddy juga menegaskan bahwa anggaran pengecatan ulang pesawat kepresidenan ini telah masuk ke dalam APBN.

"Cat Pesawat warnanya merah putih, sesuai dengan bendera kita, bukan bendera Teroris. Cat pesawat sudah disetujui oleh DPR di tahun 2019, termasuk oleh Partai Demokrat. Cat pesawat sudah masuk dalam APBN," ujar Teddy Gusnaidi dilansir Galamedia dari akun Twitter @TeddyGusnaidi pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Naik 7,07 persen, Arief Poyuono: Kalo Covid Nggak Mengganas, Q3 Bisa Kisaran 8-9 persen

"Lalu masalahnya ada dimana? Masalahnya ada di hati yang mangkrak..," kata Teddy Gusnaidi.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x