Network
GALAMEDIA – Pencarian Harun Masiku masih berlanjut hingga saat ini. Harun Masiku sendiri merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024 yang turut menyeret Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Terkini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa Interpol telah menerbitkan red notice untuk Harun. Sehingga saat ini Harun telah terdaftar sebagai buronan internasional.
Namun, kabarnya nama Harun tidak tercantum dalam website milik Interpol Indonesia. Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Sekretaris National Central Bureau (Ses-NCB) Mabes Polri sebagai pihak menjembatani KPK dengan Interpol terkait informasi tersebut.
Menurut penjelasannya, kata Ali, nama-nama buronan dari negara luar memang tercantum dalam website National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia. Namun, untuk buronan yang berasal dari Tanah Air memang tidak dicantumkan.
Baca Juga: Pemerintah Terus Maksa Ingin Tambah Utang Baru, Partai Demokrat: Masa SBY Masih Terkendali
Anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Benny K. Harman lantas menanggapi fenomena tidak terdaftarnya nama Harun dalam NBC Interpol meski red notice sudah diterbitkan.
Menrurut Benny, sebaiknya KPK terus terang saja ke publik mengenai sikapnya yang memang tidak berani menangkap politikus asal PDIP itu dan menjadikan kasusnya menjadi dark case.
Dia juga berpandangan bahwa ada tembok besar yang menghalangi, sehingga KPK sulit untuk memecahkan kasus ini.
“Sebaiknya KPK menyatakan kasus Harun Masiku sebagai dark case (kasus yang sulit dipecahkan) apabila terlalu sulit untuk mengungkapkannya. Harun Masiku itu lagi ada di balik ’tembok’, KPK tak kuasa menembusnya,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 9 Agustus 2021.
