GALAMEDIA - Dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 menuai tanggapan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher.
Ia menilai dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 sebagai kebijakan yang tidak ada dasar ilmiahnya.
“Angka kematian adalah indikator penting yang harus dihitung dalam penanganan pandemi. Pastikan setiap kebijakan harus ada landasan ilmiahnya. Jangan asal gampangnya saja," katanya dalam keterangan media, Kamis 12 Agustus 2021.
Netty mempertanyakan apa standar yang dipakai pemerintah ketika mengeluarkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.
"Jika alasannya data kematian menyebabkan distorsi, maka benahi proses input dan sistemnya. Jika ada masalah data, saya yakin bukan hanya pada angka kematian, statistik data lain, juga perlu dipertanyakan," lanjut Netty.
Angka kematian, kata Netty, dapat memberi gambaran tingkat keparahan pandemi di suatu daerah dan bagaimana sistem kesehatan merespons kondisi tersebut .
Baca Juga: Memahami 10 Asmaul Husna: Ya Allah Hanya Engkau Dzat yang Memberi Kesejahteraan, Lindungilah Kami
"Justru berbahaya kalau dikeluarkan dari indikator karena dapat melenakan para pengambil kebijakan. Seolah kondisi aman dan terkendali, padahal mengandung bom yang siap meledak," tegas Netty.
Menurut Netty, kebijakan dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 harus menjadi kode keras bagi pemerintah agar mengembalikan penanganan pandemi kepada pihak/lembaga kredibel.