Teddy Gusnaidi Sebut Juliari Bertanggung Jawab pada Presiden Bukan Rakyat: ICW Perlu Di-Upgrade Nih

- 12 Agustus 2021, 11:48 WIB
Teddy Gusnaidi
Teddy Gusnaidi /Instagram.com/@teddygusnaidi

GALAMEDIA – Dalam pledoi atau nota pembelaan di Gedung KPK, Jakarta pada Senin, 9 Agustus 2021, eks Menteri Sosial, Juliari Batubara menyampaikan permohonan maaf pada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri serta Presiden Jokowi atas kasus hukum yang menjeratnya.

Namun diketahui, Juliari bukan meminta maaf karena mengakui kesalahan tetapi karena membuat gaduh. Bahkan dalam pernyataannya Juliari tidak meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Pledoi ini sontak menjadi sorotan serta menuai kritikan. Salah satunya datang dari Indonesia Corruption Watch (ICW).

Baca Juga: Sebut Prabowo Subianto Sangat Konyol, Pandu Riono: Pandemi Covid-19 Itu Simulasi Perang Biologis

Menurut peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Juliari seharusnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, bukan hanya presiden dan ketua partai.

“Permohonan maaf yang disampaikan oleh Juliari, bagi ICW, pihak yang tepat untuk dimintai maaf oleh Juliari adalah seluruh masyarakat Indonesia, bukan Presiden Joko Widodo atau Ketua Umum partai politik,” ujar Kurnia kepada wartawan, Selasa, 10 Agustus 2021.

Baca Juga: Kemenhub Keluarkan Persyaratan Terbaru Perjalanan Internasional dengan Transportasi Udara

“Sebab, pihak yang paling terdampak atas praktik kejahatan Juliari adalah masyarakat,” imbuhnya.

Selain itu, Kurnia mengatakan penderitaan yang dirasakan Juliari tidak sebanding dengan korban kasus korupsi bantuan sosial (bansos).

“Penderitaan yang dirasakan oleh Juliari tidak sebanding dengan korban korupsi bansos. Mulai dari mendapatkan kualitas bansos buruk, kuantitas bansos kurang, bahkan ada pula kalangan masyarakat yang sama sekali tidak mendapatkannya di tengah situasi pandemi Covid-19,” tuturnya.

Baca Juga: Curi Perhatian, Ini Fakta Amanda Caesa

Oleh karena itu, Kurnia mewakili ICW mengusulkan hakim untuk mengabaikan pledoi Juliari serta memvonis maksimal penjara seumur hidup.

“Vonis seumur hidup ini menjadi penting, selain karena praktik kejahatannya, juga berkaitan dengan pemberian efek jera agar ke depan tidak ada lagi pejabat yang memanfaatkan situasi pandemi untuk meraup keuntungan,” pungkas Kurnia.

Menanggapi ICW, politikus Teddy Gusnaidi lantas buka suara. Menurutnya, menteri memang bertanggung jawab pada presiden bukan rakyat, sehingga Juliari patut meminta maaf pada Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Anugerahkan Bintang Kehormatan Kepada Sejumlah Tokoh, Berikut Ini Daftar Lengkapnya

“Loh? Menteri itu memang bertanggungjawab ke Presiden bukan ke rakyat, karena menteri pembantu Presiden,” katanya melalui Twitter @TeddyGusnaidi Kamis, 12 Agustus 2021.

Untuk Megawati, sambungnya, karena Juliari sudah diajukan oleh PDIP menjadi menteri.

“Lalu kenapa ke bu Mega juga? Ya iyalah, kan Juliari 'diajukan' oleh Partai utk jadi Menteri,” jelasnya.

Baca Juga: Miliki Ketahanan Super, Angkatan Laut AS Tak Lagi Khawatirkan Rudal Pembunuh Kapal Milik China dan Rusia

Teddy pun meminta LSM ICW agar segera melakukan “up-grade” untuk bisa memahami hal seperti ini.

“Udah hal remeh beginian gak ngerti, dibahas pula! Perlu di upgrade nih LSM ICW,” pungkasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x