Lomba BPIP Dinilai Adu Domba, Busyro Muqoddas: Mencari-cari Penyakit, Bubarkan Saja Jika Tak Bermanfaat

- 14 Agustus 2021, 16:54 WIB
Ketua PP Muhammadiyah, M. Busyro Muqoddas
Ketua PP Muhammadiyah, M. Busyro Muqoddas /muhahammdiyah.or.id/



GALAMEDIA – Memperingati Hari Santri Nasional 2021, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengadakan lomba penulisan artikel.

Temanya yakni 'Hormat Bendera Menurut Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengatakan pilihan tema tersebut menyesuaikan dengan konteks Hari Santri.

BPIP melihat pentingnya nilai-nilai keagamaan dalam menyikapi cinta tanah air.

Baca Juga: KPK Klaim 2 Oknum BPK Terima Aliran Dana Bansos Covid-19, Politisi Demokrat: Gotong Royong Lintas Lembaga

Namun perlombaan ini justru menuai kritikan dan berakhir menjadi polemik di kalangan masyarakat.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Busyro Muqoddas lantas memberikan tanggapannya terkait perlombaan tersebut.

Busyro dengan tegas menyarankan agar BPIP dibubarkan saja, sebab dirasa tak ada manfaatnya, bahkan lomba tersebut jelas ‘useless’ alias tidak berguna.

“Ini bukan saja tendensius, itu jelas-jelas useless, tidak ada manfaatnya sama sekali. Tidak ada konsep akademis ideologisnya,” ujarnya kepada wartawan, Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Survei Pilpres 2024 IPO: Anies Tempati Posisi Puncak Berhasil Ungguli Ganjar dan Prabowo, Puan Terhempas

Dia menilai, tema yang diangkat BPIP justru mengadu domba sekaligus penghinaan terhadap komunitas santri.

Busyro menjelaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama saja, namun milik seluruh umat Islam.

Sehingga, sambungnya, BPIP terkesan mencari ‘penyakit’ melalui lomba yang akan mereka gelar.

“Apakah selama ini negara itu ada problem dengan penghormatan bendera Merah Putih? Problem lagu kebangsaan? Faktanya tidak ada. Kalau tidak ada, mengapa BPIP mencari-cari penyakit ini namanya,” tuturnya.

Baca Juga: Masih Ingat Yohanes Gama Marchal Lau Bocah Pemanjat Tiang Bendera yang Viral? Begini Keadaannya Sekarang

Lebih lanjut tokoh hukum satu ini menegaskan bahwa BPIP perlu meninjau kembali rencana lomba tersebut dan segera membatalkannya.

Sebab, tema itu hanya akan mengusik umat Islam di Tanah Air.

Selain itu, Busyro menyarankan agar dilakukan survei (polling) yang mempertanyakan apakah keberadaan BPIP masih diperlukan atau tidak.

“Saya siap mewakili Muhammadiyah dengan 170 perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia mengadakan polling dengan bersama-sama. Kalau tidak ada manfaatnya [BPIP] itu bubarin saja,” tuturnya. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x