Tak Terima AS Jadi Pemenang Umum Olimpiade Tokyo 2020, China Manipulasi Jumlah Medali di Puncak Klasemen

- 15 Agustus 2021, 09:14 WIB
Logo Olimpiade 2020.*
Logo Olimpiade 2020.* /TOKYO 2020/

GALAMEDIA - Media pemerintah China mendapat sorotan usai mencoba memanipulasi jumlah medali di Olimpiade Tokyo 2020.

Berdasarkan data resmi Tokyo Olympics, Amerika Serikat menjadi pemenang umum dengan total medali 113.

Rincian perolehan medali Amerika Serikat yaitu 39 emas, 41 perak dan 33 medali perunggu.

Baca Juga: Intip Momen Upacara Adat Balacuik Malapeh Bujang Rizky Billar

Peringkat pada tabel medali selalu didasarkan pada berapa banyak emas yang dimiliki suatu negara.

Sementara itu, China berada di posisi kedua total 88 medali yang dibawa pulang.

Medali tersebut terdiri dari 38 emas, 32 perak dan 18 perunggu.

Melansir Sunday Observer, Amerika Serikat membuntuti China pada hari terakhir dengan tiga peluang medali.

Baca Juga: Kabar Menikah Alvin Faiz dengan Mantan Istri Zikri Daulay Bikin Netizen Kaget, Ini kata Larissa Chou dan Zikri

Di akhir pertandingan, AS memenangkan bola basket putri melawan Jepang sehingga menambah emasnya.

Segera setelah itu, pesepeda Jennifer Valente memenangkan emas di omnium wanita.

Dan untuk mengakhiri hari yang fantastis bagi AS, tim bola voli ruangan putri memenangkan medali emas Olimpiade pertama mereka.

Ini membuat total emas AS menjadi 39 medali.

Baca Juga: Muhammadiyah Minta BPIP Bubar, Faizal Assegaf: Dangkal dan Memalukan, Dikit-dikit Bubar!

Secara dramatis, Li Qian dari China memiliki peluang untuk menyamakan perolehan medali emas di tinju kelas menengah putri.

Tapi emas di nomor ini menjadi milik petinju Inggris Lauren Price.

Itu artinya Amerika Serikat sekali lagi menjadi negara paling sukses di Olimpiade.

AS menyalip China dalam perolehan medali Olimpiade setelah tim bola voli putri meraih emas.

Baca Juga: 304 Tewas Ratusan Lainnya Luka-luka, Haiti Diguncang Gempa 7,2 Magnitudo Penduduk Berhamburan ke Jalan

Tapi  itu tidak menghentikan media pemerintah di China untuk mencoba memanipulasi penghitungan medali dengan memasukkan medali yang dimenangkan Taiwan dan Hong Kong dalam penghitungannya.

Taiwan dan Hong Kong bersaing di bawah bendera mereka sendiri di Olimpiade sebagaimana disetujui Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Namun China menganggap keduanya sebagai bagian dari negara komunis tersebut.

Baca Juga: Alaves vs Madrid, Benzema Bawa El Real Awali Musim Baru Dengan Kemenangan Tandang

Dalam penghitungan medali ulang yang dikirim di platform media sosial Weibo, China Central Television menempatkan RRC di puncak klasemen dengan 42 medali emas, unggul tiga dari AS dengan 39 emas.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x