Epidemiolog UI Minta Masyarakat Jangan Percaya Klaim Obat Terapi Covid-19, Ini Alasannya

- 16 Agustus 2021, 07:36 WIB
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Dokter Pandu Riono
Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Dokter Pandu Riono /Foto: Twitter/@drpriono1/



GALAMEDIA - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono minta masyarakat tak percaya klaim obat untuk terapi Covid-19.

Pandu Riono mengatakan walau obat terapi Covid-19 itu didukung orang penting seperti politikus, anggota DPR, atau influencer, masyarakat janganlah percaya.

Pasalnya, hal itu disampaikan Pandu Riono karena masih terjadi kelangkaan obat terapi Covid-19 padahal masih belum jelas kebenarannya.

Hal itu, Pandu Riono sampaikan melalui akun media sosial Twitter miliknya @drpriono1.

Baca Juga: Puji Pemda Solo yang Dipimpin Gibran Rakabuming, Airlangga Hartarto: Kasus Covid-19 Melandai

Dalam unggahan cuitannya, dengan tegas ia meminta masyarakat untuk tidak percaya klaim obat-obatan yang dipakai untuk terapi Covid-19.

"Jangan pernah percaya klaim obat2an yg dapat dipakai untuk terapi Covid-19," kata Pandu Riono dikutip Galamedia dari akun Twitternya @drpriono1.

"Walaupun didukung politikus partai, pejabat, anggota DPR, influencer yg tidak faham tentang sains yg sesungguhnya," jelasnya.

Baca Juga: Nahdlatul Ulama: Jokowi Jangan Terlalu Dengar Pembisik, Semakin Dilarang, Mural Semakin Muncul

Kemudian, Epidemiolog UI ini mengatakan bahwa orang yang mengaku sainstis perlu dipertanyakan kompetensi dan integritasnya.

"Orang yg ngaku sainstis pun perlu dipertanyakan kompetensi dan integritasnya," imbuh Pandu Riono.

Hal tersebut disampaikan Pandu Riono karena sering terjadi kelangkaan obat terapi Covid-19 yang membuat gaduh di masyarakat.

Padahal kenyataannya, belum tentu obat terapi Covid-19 yang dipromosikan oleh Politikus atau Pejabat negara itu benar fungsinya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 16 Agustus 2021: Harga Diri Dewa Jatuh, Bu Diana Terus Bela Lula

Sementara, Pemerintah dikabarkan sudah mengimpor sedikitnya tiga jenis obat-obatan yang saat langka dan belum dapat diproduksi di dalam negeri.

Jenis obat-obatan terapi Covid-19 yaitu, Remdesivir, Actemra, dan Gamaras. Ketiga obat tersebut disebut mampu digunakan sebagai terapi Covid-19.

Walaupun sempat mengalami krisis obat-obatan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pihaknya terus menambah pasokan obat terapi Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Agustus 2021: Nino Tahu Identitas Reyna dan Lakukan Hal Ini  

Menkes Budi Sadikin juga mengatakan bahwa di Agustus beberapa obat-obatan yang sering dicari masyarakat, misalnya Azithromycin, Oseltamivir, maupun Favipiravir sudah bisa masuk ke pasar secara lebih signifikan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x