Sentil Moeldoko Soal Mural 404 Not Found, Yan Harahap: ‘Begal Partai’ Bicara Soal Tata Krama

- 19 Agustus 2021, 17:38 WIB
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap.
Politisi Partai Demokrat Yan Harahap. //Instagram.com/@yanharahap//


GALAMEDIA - Pernyataan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko soal kasus Mural 404 mendapat kritikan dari berbagai pihak. Pasalnya, pernyataannya itu dinilai tak mencerminkan pribadinya.

Kritikan itu diantaranya datang dari politisi Partai Demokrat, Yan Harahap. Melalui akun Twitter @YanHarahap, Kamis, 19 Agustus 2021, ia bahkan mengingatkan Moeldoko soal karma.

"‘Begal Partai’ bicara soal tata krama. Ia sendiri tak punya adab dan etika, tega mengkhianati orang yang berjasa mengangkat harkat dan martabatnya. Tunggu saja karma-mu," cuitnya.

Pernyataan tersebut menanggapi pemberitaan berjudul, 'Mural 404: Not Found Dihapus, Moeldoko: Jangan Sembarangan Menggambar'.

Menurut Moeldoko, kritik pada pemerintah merupakan hal lumrah. Namun harus disertai tata krama sesuai adat ketimuran.

Baca Juga: Pegang Rekaman Video dan Bukti Lain, Pengacara Ryan Jombang Datangi Bareskrim Laporkan Habib Bahar

"Karena apa pun, Presiden adalah orang tua kita, yang perlu sekali dan sangat perlu untuk kita hormati. Jangan sembarangan berbicara, jangan sembarangan menyatakan sesuatu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk gambar," kata Moeldoko Rabu, 18 Agustus 2021.

Moeldoko berujar Presiden Joko Widodo sangat terbuka dan tak pernah pusing dengan kritik. Namun Jokowi juga selalu mengingatkan sebagai orang Timur, Indonesia memiliki adat. Ia mengatakan tata krama dan ukuran-ukuran budaya supaya di kedepankan.

Moeldoko juga mengatakan saat ini kritik dengan fitnah seringkali tak bisa dibedakan pemerintah. Apalagi, kata dia, banyak tokoh yang justru hanya memperkeruh situasi.

"Saya sering mengatakan setelah itu minta maaf. Ini apa bangsa ini? Berbuat sesuatu, ada tindakan, minta maaf. Ini sungguh sangat tidak baik. Mestinya bangsa yang pandai adalah bangsa yang berpikir dulu sebelum bertindak sesuatu," kata Moeldoko.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x