GALAMEDIA – Indonesia Political Opinion (IPO) menganalisa, jegal-menjegal tokoh politik untuk maju ke perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mulai dilakukan oleh sejumlah partai di Tanah Air.
Direktur IPO sekaligus pengamat politik, Dedi Kurnia Syah melihat gelagat dua partai yang diduga berupaya menjegal Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Mengingat Anies merupakan salah satu tokoh potensial menjadi calon presiden (Capres) 2024 nanti.
Dedi mengungkapkan, dua partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kedua partai tersebut diduga tengah melakukan upaya untuk menjegal Anies naik kelas menjadi pemimpin nasional.
Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan PDIP dan PSI untuk menjegal Anies, yakni dengan mengajukan hak interpelasi terkait digelarnya Formula-E yang direncanakan berlangsung di ibu kota, Jakarta.
Baca Juga: Bupati Sumedang: Jabatan Harus Jadi Berkah, Bukan Menjadi Musibah!
Kendati demikian, Dedi berpendapat bahwa upaya tersebut sia-sia karena beberapa hal.
“Upaya itu jelas politis dan sia-sia. PSI tidak memiliki argumentasi yang cukup untuk sebuah interpelasi. Sehingga semangat interpelasi PSI-PDIP hanya semacam strategi politik, terutama bagi PSI agar terlihat eksis,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 19 Agustus 2021.