Sebut AS Kalah Hadapi Taliban, Fadli Zon: Kini Taliban Menjadi Penguasa Afghanistan

- 21 Agustus 2021, 08:55 WIB
Milisi Taliban di Kabul, Afghanistan
Milisi Taliban di Kabul, Afghanistan /SNAPCHAT/ @ mr_khaludi/SNAPCHAT/@mr_khaludi via REUTERS



GALAMEDIA - Pergolakan di Afghanistan yang kini berhasil dikuasai kembali oleh Taliban menjadi sorotan publik secara global, salah satunya di Indonesia.

Diketahui, Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memberikan komentarnya terkait berhasilnya Taliban menguasai Afghanistan.

Menurut Fadli Zon, hal ini akan dicatat dalam sejarah karena Amerika Serikat (AS) kalah menghadapi Taliban setelah 20 tahun.

Hal tersebut, disampaikan Fadli Zon melalui akun media sosial Twitter miliknya @fadlizon pada Sabtu, 21 Agustus 2021.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Invermectin, Moeldoko Ancam Adukan ICW dengan Pasal ITE

"Sejarah akan mencatat AS kalah hadapi Taliban usai 20 tahun pendudukan, dg habiskan US$ 2 triliun," tulis Fadli Zon dikutip Galamedia dari akun @fadlizon pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Fadli Zon pun memaparkan bahwa Taliban yang kini menjadi penguasa Afghanistan telah berjanji akan menciptakan stabilitas dan hubungan internasional yang damai.

Selain itu, kata Fadli Zon, Taliban juga akan menghormati hak-hak perempuan yang tinggal di Afghanistan.

"Kini Taliban menjadi penguasa Afghanistan n berjanji akan menciptakan stabilitas n hub internasional yg damai. Juga akan menghormati hak2 perempuan," kata Fadli Zon.

Anggota DPR RI ini pun mengatakan bahwa ia berharap bahwa tujuan Taliban benar-benar terjadi dan dilaksanakan dengan baik.

"Mudah2an itulah yg akan terjadi," imbuhnya.

Baca Juga: Notulensi Rapat Pimpinan KPK Terkuak, Novel Baswedan: Menggambarkan dengan Jelas TWK KPK Dirancang

Sebagaimana diketahui Taliban kini berhasil menduduki Afghanistan usai menempati ibu kota, Kabul.

Lalu, Taliban semakin leluasa merebut kota-kota Afghanistan sejak AS mengumumkan penarikan pasukannya pada Mei 2021 lalu.

Taliban kemudian dengan cepat menguasai ibu kota provinsi bahkan tanpa adanya perlawanan sama sekali.

Sebelumnya diberitakan, Presiden AS Joe Biden berjanji akan menjadi Presiden Amerika Serikat terakhir yang berurusan di Afghanistan.

"Saya adalah Presiden keempat yang memimpin kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan, dua Republikan, dua Demokrat. Saya tidak akan, dan tidak akan meneruskan perang ini ke Presiden kelima", ujar Joe Biden.

Baca Juga: Dipesan Turki 5,2 Juta Dosis, Prof Nidom: Vaksin Nusantara Bisa Jadi Solusi Tepat Pandemi Covid-19

Sementara itu, Taliban mengumumkan bahwa pihaknya menyambut kedatangan China untuk berkontribusi dalam membangun kembali Afghanistan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen kepada media pemerintah China.

Menurut Suhail, China telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di Afghanistan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x