Megawati Sedih Jokowi Disebut Gagal, Aktivis HAM: Jika Kerja Benar, Tidak Mungkin 120 Ribu Orang Mati

- 22 Agustus 2021, 13:57 WIB
Aktivis HAM Natalius Pigai mendapatkan kritikan yang tak etis.
Aktivis HAM Natalius Pigai mendapatkan kritikan yang tak etis. /Antara/Widodo S. Jusuf/

GALAMEDIA - Aktivis HAM, Natalius Pigai nampak menyoroti perihal pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri, yang mengaku sedih karena banyak orang menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal.

Melalui akun Twitter pribadinya @NataliusPigai2, aktivis HAM tersebut nampak membenarkan pernyataan Megawati terkait tingkat kematian kasus covid-19 tertinggi tidak hanya Indonesia melainkan juga negara-negara lain yang ada di dunia.

Meski begitu, Natalius Pigai juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi punya kewajiban dan tanggung jawab mutlak untuk keselamatan rakyat.

Oleh karena itu, menurut Natalius Pigai, jumlah korban jiwa akibat Covid-19 tak akan sebanyak saat ini, jika kerja Presiden Jokowi benar.

Baca Juga: Sebut Jokowi Bermental Tangguh Meski Sering Dikritik, Ketum ABJ: PDIP dan Bu Mega Akan Selalu Menjaganya

"Ibu Mega, 'negara lain juga kematian tinggi'. Iya benar, tapi itu urusan mereka. Dunia ini bukan satu negara, tiap negara berdaulat," kata Natalius Pigai dilansir Galamedia dari akun Twitter @NataliusPigai2 pada Minggu, 22 Agustus 2021.

"Tiap kepala negara punya kewajiban dan tanggung jawab mutlak untuk selamatkan rakyat. Jika presiden kerja benar maka tidak mungkin 120.000 orang mati," kata Natalius Pigai.

Dalam unggahan yang lain, Natalius Pigai pun menjelaskan bahwa Konsitusi HAM mengamanatkan bahwa negara bertanggung jawab atas HAM warga.

"Jika kepala negara memahami esensi bernegara, maka seberapa efektifkah upayanya melindungi warga," kata Natalius Pigai.

Baca Juga: Tak Terima Perhiasan Orang Tuanya Disebut Kredit, Ayu Ting Ting: Maaf, Bukan Artis yang Suka Ngutang


Terakhir, Natalius Pigai mengatakan bahwa pandemi Covid-19 tidak bisa dihindari, tapi kematian banyak warga adalah kelalaian negara.

"Pandemi tidak bisa dihindari, tapi 120.000 yang mati adalah kelalaian menyebabkan kematian dan pelanggaran HAM by Omission," ujar Natalius Pigai.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dirinya sangat sedih ketika banyak orang menjelek-jelekkan Jokowi dan menyebut pemerintah gagal.

"Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi. Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal," kata Megawati Soekarnoputri, Rabu, 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Sempat Menghilang 2 Pekan, Deddy Corbuzier Sebut Nyaris Meninggal Dunia

Megawati Soekarnoputri pun mengatakan bahwa dirinya ingin setiap orang yang mengkritik Jokowi datang baik-baik dan menjelaskan di mana letak kegagalan pemerintah.

"Saya hanya ingin orang itu sebenarnya datang baik-baik bertemu Pak Jokowi, dan mengatakan kegagalannya di mana, dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," tutur Megawati Soekarnoputri.

Lebih lanjut, Megawati Soekarnoputri mengaku sering menangis ketika melihat Jokowi semakin kurus akibat terlalu memikirkan kondisi rakyat.

Baca Juga: Hebat! Dokter Satu Ini Buat Obat Covid-19 dengan Harga Murah dan Manfaat 10 Kali Lipat: Mohon Doanya

Dirinya pun semakin miris, ketika melihat banyak orang yang menyebut Jokowi sebagai kodok.

"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis loh, beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa? Mikir kita, mikir rakyat," ucapnya.

"Masa masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," ujar Megawati Soekarnoputri.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x