Puji Wawancara Pemimpin Taliban, Fadli Zon: Menarik dan Jernih, Penjelasannya Sistematis dan Intelek

- 24 Agustus 2021, 13:52 WIB
Anggota DPR RI Fadli Zon.
Anggota DPR RI Fadli Zon. //dpr.go.id/DPR /

GALAMEDIA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon memuji wawancara yang dilakukan Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban dengan Al Jazeera.

Sebagaimana diketahui, Taliban adalah kelompok Islam yang 20 tahun yang lalu pernah menguasai Afghanistan.

Namun, pada 15 Agustus lalu Taliban merebut kembali negara tersebut.

Nama Taliban pun ramai dibicarakan di berbagai belahan dunia, salah satunya di Indonesia yang memiliki populasi Islam terbesar di dunia.

Baca Juga: Alumni 212 Bakal Gelar Aksi Demo Soal Muhammad Kece, Husin Shihab: Jangan Karena Demo, Berubah Jadi Level 4

Taliban sendiri memicu pro dan kontra ketika muncul ke publik. Mereka dinilai kejam, keras, dan menganut hukum Islam garis keras.

Walaupun demikian, ada juga memuji, salah satunya politikus Partai Gerindra yang juga Anggota DPR RI Fadli Zon yang memuji pemimpin Taliban, Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban.

Fadli memuji Abdul Qahar yang melakukan wawancara dengan Al Jazeera membahas visi Afganistan setelah ini dikuasai oleh Taliban.

Baca Juga: Sebut KPK jadi 'Biang Kerok' Tuntutan Vonis Ringan Juliari Batubara, Gus Umar: Bagi Saya KPK Sudah Rusak Parah

Menurut Fadli Zon, wawancara yang dilakukan pemimpin Taliban sangat menarik dan jernih. Penjelasan yang disampaikan pun intelek dan sistematis.

“Wawancara menarik dan jernih. Penjelasannya sistematis dan intelek,” tulis Fadli Zon di akun media sosial Twitter miliknya @fadlizon, yang dikutip Galamedia pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Ia menjelaskan stereotip dan image yang melekat pada Taliban, yaitu kejam, ganas, ekstrem, dan lain-lain.

Baca Juga: Bersikap Kasih Sayang kepada Sesama Adalah Setengah Kesempurnaan Akal dan Berperilaku Baik adalah Sedekah

Namun, menurut Fadli Zon, dalam wawancara tersebut, Abdul Qahar menunjukkan bahwa apa yang Taliban lakukan sebenarnya sangat terukur dan beradab.

“Stereotip dan image Taliban mungkin dibuat kejam, ganas, ekstrim, dan lain-lain. Tapi wawancara ini menunjukkan apa yang mereka lakukan sangat terukur dan beradab,” katanya.

Abdul Qahar Balkhi dari Komisi Kebudayaan Taliban melakukan wawancara dengan Al Jazeera dan berbicara tentang visi Afganistan ke depan.

Baca Juga: 5 Negara Paling Maju di Dunia, Nomor 1 Tak Disangka-sangka! Apakah Indonesia Bisa Mengikuti? Ini Alat Ukurnya

Ia mengatakan dalam hukum Islam  tidak ada ambiguitas tentang hak perempuan, laki-laki, maupun anak-anak.

“Hukum Islam diketahui semua orang, tidak ada ambiguitas tentang hak-hak perempuan, hak-hak laki-laki, tidak hanya perempuan tetapi juga hak-hak laki-laki dan anak-anak,” ujar Abdul Qahar Balkhi dalam wawancaranya tersebut.

“Dan saat ini, kita berada dalam situasi yang mudah-mudahan dalam konsultasi akan ada klarifikasi tentang apa hak-hak itu.” sambungnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Jabar Ade Barkah dan Siti Aisyah Segera Diadili dalam Kasus Dugaan Korupsi

Kemudian, terkait isu pembunuhan yang ditujukan pada tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat sipil, Abdul Qahar mengatakan prioritas utama Taliban adalah disiplin pada diri sendiri, bukan hukum pada orang lain.

“Dengan menggunakannya pada diri kami sendiri terlebih dahulu dan kemudian memberikannya contoh untuk diikuti oleh masyarakat lainnya,” sebutnya.

“Jadi, kami yang pertama dan anggota kami. Jika mereka terlibat dalam hal-hal seperti itu, mereka akan menjadi yang pertama diadili,” pungkasnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x