Jelaskan Maksud Pidato AHY Soal Anak Muda, Andi Arief ke Tsamara Amany: Waktunya Melompat dari 'Salah Asuhan'

- 25 Agustus 2021, 13:07 WIB
Politisi Partai Demokrat Andi Arief.
Politisi Partai Demokrat Andi Arief. //Antara/Achmad Zaenal//

GALAMEDIA - Politisi Partai Demokrat, Andi Arief turut menanggapi pidato kebangsaan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY memberikan pidato “Daya Tahan dan Daya Saing Bangsa” pada peringatan 50 Tahun CSIS Indonesia pada Senin, 23 Agustus 2021.

Dalam pidatonya, AHY menuturkan Indonesia memerlukan anak muda yang tidak manja dan pantang menyerah demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Sebut Non Nakes Miliki Akses Dapat Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga, Prof. Zubairi: Jangan Perdalam Kesenjangan!

Selain itu, AHY menilai yang dibutuhkan  generasi anak muda adalah kesempatan.

“Anak muda tidak boleh dimanja, apalagi disiapkan karpet merah. Namun jangan pula biarkan mereka tumbuh dan berimajinasi tanpa arah,” katanya.

AHY juga mengimbau generasi muda Tanah Air untuk melakukan perubahan, lompatan, keluar dari zona nyaman, menghadapi disrupsi dan menjawab tantangan zaman.

Jika tidak maka jangan harap Indonesia jadi negara maju.

Baca Juga: ODHA di Subang Dapat Bantuan Sembako, Nurbayanti: Bansos dari Pemerintah Jarang Mereka Dapatkan

"Muda, berarti pantang menyerah, dan tidak takut gagal. Karena dalam setiap kegagalan, ada pelajaran untuk bangkit, dan besertanya, ada peluang untuk menang," tuturnya.

Namun, AHY juga mengingatkan agar anak muda mendengar nasihat dan pengalaman dari generasi pendahulu.

Menanggapi hal tersebut, Andi Arief ikut menerangkan maksud AHY.

“Partai Demokrat dan @AgusYudhoyono berupaya keluar dari pragmatisme politik yang pengap, apalagi hanya jangka pendek 2024,” cuitnya yang dilansir Galamedia dari akun Twitter @Andiarief pada Rabu, 25 Agustus 2021.

Baca Juga: Sensasi Instagram Angelina Jolie, Empat Hari Buka Akun 9,6 Juta Netizen Klik Follow

Andi menyebutkan sudah seharusnya tujuan dan maksud AHY didukung juga oleh politisi muda lainnya seperti Tsamara Amany.

“Figur muda seperti @TsamaraDKI harusnya bersama generasinya bicara jauh ke depan,” ujarnya.

“Sudah waktunya melompat dari  ‘salah asuhan’ yg menyempitkan cita-cita,” tambahnya.

Sebelumnya, Tsamara Amany menanggapi pidato kebangsaan AHY. Ketua DPP PSI tersebut menyinggung soal privilege.

Baca Juga: Kerja Kekebalan Komunal, Pemprov Gelar Gebyar Vaksinasi Covid-19

“Sudah waktunya orang yang punya privilege mengakui kalau mereka itu punya privilege, dibanding mengelak dan bicara ada-ada. Normalize admitting your privilege,” tuturnya.

Tsamara menjelaskan banyak anak muda Indonesia yang tidak mengetahui karpet merah atau punya privilege.

Pasalnya sejak dini mereka terpaksa sekolah sambil bekerja untuk membantu kehidupan keluarga.

“PS: banyak anak muda gak tau apa itu karpet merah karena sejak kecil harus sekolah sambil part-time bantu ortu kerja,” katanya.

Baca Juga: Soal Kasus Muhammad Kece, Sekjen PBNU Ajak Masyarakat Hormati Perbedaan Jangan Ada Permusuhan dan Kebencian

Tsamara Amany menuturkan banyak anak muda yang kesulitan untuk keluar dari jurang kemiskinan.

“Banyak anak muda sudah kerja keras tapi tetap kesulitan keluar dari kemiskinan turun temurun,” katanya.

Tsamara Amany menilai pandangan soal anak muda yang harus disediakan karpet merah harus diubah.

“Bias elite bahwa uang anak muda habis untuk beli kopi atau disediakan karpet merah itu harus segera dihentikan. Hidup anak muda tak seindah potret pop culture,” ujarnya.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x