BOR Turun, Kadinkes Jawa Barat Sebut Masyarakat Jawa Barat Patuh Terhadap PPKM

- 26 Agustus 2021, 21:42 WIB
Kepala Dinkes Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi.
Kepala Dinkes Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi. /Hj. Ati Suprihatin/

GALAMEDIA - Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021, saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat terus menurun.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi mengatakan, per tanggal 25 Agustus 2021 tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat sudah mencapai 20,95 persen.

Meski rata-rata BOR di sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat menurun, namun masih ada beberapa daerah yang BOR-nya masih relatif tinggi.

“BOR Covid-19 yang masih tinggi per tangal 25 Agustus, yaitu Kota Banjar 50,7 persen, Ciamis 41,3 persen, Tasikmalaya 38,6 persen, Cianjur 35,5 persen dan Bandung Barat 31,3 persen,” ungkap Nina.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 27 Agustus 2021: Mama Sarah Dihukum 1 Tahun Penjara

Selain BOR menurun, dalam dua bulan terakhir kasus aktif juga menurun. Sementara itu data per tanggal 24 Agustus, angka kesembuhan meningkat mencapai 91,94%.

Nina menyatakan, penurunan BOR maupun kasus aktif serta meningkatnya angka kesembuhan di Jawa Barat sebagai bukti keberhasilan kepatuhan masyarakat terhadap PPKM. Kepatuhan masyarakat diharapkan dapat dipertahankan, sehingga pandemi Covid-19 dapat terus menurun.

Terkait rencana Gebyar Vaksinasi COVID-19 yang akan dilaksanakan pada 28 Agustus 2021, Dinkes Jawa Barat telah koordinasi dengan Tim Satgas Vaksin terkait penyiapan vaksin.

“Insyaallah untuk Gebyar Vaksin, sejumlah fasilitas kesehatan yang ditunjuk sudah siap dan untuk vaksin sedang dioptimalkan,” tutupnya.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x