TKA China Bunuh dan Santap Buaya yang Dilindungi Hingga PT OSS Minta Maaf, Begini Penjelasan BKSDA

- 27 Agustus 2021, 14:17 WIB
Ilustrasi buaya.
Ilustrasi buaya. /Pixabay.com/miniformat65.

GALAMEDIA - Belum lama ini publik dihebohkan aksi Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang membunuh sekaligus menyantap seekor buaya.

Mengetahui aksi TKA China tersebut, manajemen PT Obsidian Stainless Steel (OSS) yang beroperasi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe menyampaikan permintaan maaf.

Juru bicara manajemen PT OSS Tommy menjelaskan tindakan tersebut dilakukan para TKA China secara spontan.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Cairkan Bansos Rp 4,4 juta untuk Siswa SD, SMP dan SMA: Cek Nama Penerimanya di Sini!

Menurutnya, para TKA China yang membunuh dan menguliti buaya tersebut, tidak tahu-menahu tentang aturan perlindungan hewan.

"Jadi buaya tersebut akan dikonsumsi oleh mereka dan untuk aturan buaya dilarang dibunuh mereka tidak tahu. Oleh karena itu, dengan tindakan tersebut, kami pihak manajemen PT OSS meminta maaf atas tindakan tersebut, dan memastikan tindakan serupa tidak akan terjadi lagi," ujarnya seperti dilansir Galamedia dari Antara pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Pemkot Bandung Kerahkan Camat dan Lurah Sisir Warga untuk Ikut Vaksinasi Covid-19

Lebih jauh, Tommy menjelaskan TKA China mendapatkan buaya tersebut dari masyarakat setempat yang menjualnya pada mereka. Masyarakat setempat menangkap buaya tersebut di sekitar Kali Pohara.

"Jadi TKA mendapatkan binatang buas itu dari masyarakat yang menjual, di mana setelah masyarakat menangkap buaya itu, kemudian menawarkan kepada TKA," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie mengatakan tindakan membunuh buaya tidak dapat dibenarkan.

Sebab buaya merupakan salah satu satwa langka yang dilindungi sesuai Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Baca Juga: Ketua Lembur Tohaga Lodaya 589: Alhamdulillah Masyarakat Mulai Sadar Pentingnya Vaksinasi Covid-19

"Kami sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan langsung menurunkan tim ke lokasi tambang yang menurut informasi yang kami terima adalah tempat kejadian penemuan buaya. Seperti yang viral di media sosial, sudah dikuliti dan dibunuh," katanya.

BKSDA Sultra pun mengeluarkan pernyataan sekaligus akan mengusut kasus yang diduga melibatkan pekerja asing perusahaan tambang di Kabupaten Konawe itu.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x