Vaksin Nusantara Berbasis Sel Dendritik, Apa Bedanya dengan 5 Vaksin yang Disetujui BPOM? Ini Penjelasannya

- 27 Agustus 2021, 14:56 WIB
Ilustrasi vaksin nusantara.
Ilustrasi vaksin nusantara. /Pikiran Rakyat

Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga, Prof. Chairul Anwar Nidom juga mengatakan perbedaan Vaksin Nusantara dengan vaksin konvensional lainnya.

"Perbedaannya vaksin Nusantara karena sel dendritik itu tidak terjadi inflamasi (kejadian pasca-imunisasi), sementara vaksin yang konvensional akan terjadi inflamasi," kata Nidom.

Baca Juga: 5,2 Juta Vaksin Nusantara Dipesan Turki, Iwan Fals Ucap Syukur: Alhamdulillah

Inflamasi yang dimaksud adalah kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang kerap dialami peserta vaksinasi COVID-19 seperti reaksi demam, kepala pusing, bengkak, bercak kemerahan dan sebagainya usai seseorang menerima suntikan vaksin konvensional.

Lalu apa bedanya dengan 5 vaksin konvensional yang sudah digunakan di Indonesia?

Diberitakan Galamedia sebelumnya, vaksin Sinovac dan Sinopharm diketahui berbasis Inactivivited Virus. Itu merupakan virus yang tidak berdaya namun bisa merangsang antibodi dalam tubuh.

Sementara Pfizer dan Moderna keduanya merupakan mRna. Vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan namun komponen materi genetiknya direkayasa untuk menyerupai virus tersebut.

Jenis vaksin ini dapat memicu kekebalan tubuh untuk melawan penyakit Corona.

Sementara AstraZeneca sendiri merupakan Viral Vektor atau Chimpanzee adenovirus ChaDox1.***

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x